Bisnis, JAKARTA — Keinginan pemerintah untuk mendorong pemanfaatan energi nuklir sebagai salah satu sumber pembangkit listrik di Tanah Air rupanya tidak lagi sebatas wacana. Pemerintah kian yakin opsi penggunaan nuklir dapat mewujudkan target netral karbon (net zero emission/NZE) Indonesia pada 2060 bahkan lebih cepat dari itu.
Kendati sempat timbul tenggelam karena persoalan keyakinan terhadap keamanan dan keandalan dari pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN), pemerintah nyatanya terus berupaya mempercepat komersialisasi pembangkit nuklir skala kecil.
Setidaknya, pada 2032 mendatang operasi komersial PLTN sudah masuk ke dalam jaringan kelistrikan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). Saat itu, kapasitas operasi komersial dari PLTN terpasang diharapkan sudah mencapai 1 gigawatt (GW) hingga 2 GW.
PLN sendiri melalui subholding pembangkit, PT PLN Nusantara Power, bahkan telah menjajaki kerja sama pembangunan PLTN dengan sejumlah negara, termasuk dengan Korea Selatan, Rusia, dan Amerika Serikat.