Bisnis, JAKARTA — Lebih dari 20 jenama waralaba makanan asal Taiwan menjajaki peluang bisnis di Thailand tahun ini.
Merek-merek yang ingin membuka waralaba di Thailand termasuk Fried Chicken Master, Frozen Heart, ayam goreng gaya Monga Taiwan, Morn Coo Coo, restoran Yu Fu Yuan, I.H Art, burger Thefeen, Tea Top, MR Sun, Presotea, dan HWC Roasters.
"Thailand telah menjadi negara dengan peluang dan potensi tinggi untuk pengembangan merek rantai Taiwan," kata sumber dari Association of Chain and Franchise Promotion Taiwan yang meminta agar jati dirinya tidak disebutkan seperti dikutip dari www.bangkokpost.com, Senin (8/11/2021).
Menurut sumber tersebut, urbanisasi dan pembangunan yang cepat di Thailand selama beberapa tahun terakhir dan model bisnis tepat dari saluran ritel telah terbentuk di kota-kota besar.
Menurut statistik dari PBB, proporsi penduduk perkotaan di Thailand telah meningkat menjadi 51,4% pada 2020 dibandingkan dengani 38,8% pada 2006.
Karena letak geografis Taiwan yang berdekatan dengan negara-negara di Asia Tenggara, ujar sumber tadi, kebiasaan sehari-hari masyarakat dan budaya Taiwan mirip dengan Thailand. Faktor pendukung tersebut memiliki pengaruh tertentu pada "budaya katering" yang populer di tiap-tiap negara.
Sethaphong Phadungpisuth, Direktur Pelaksana perusahaan konsultan Gnosis Co, mengatakan bahwa keunggulan geografis Thailand yang terletak di Asia Tenggara telah menjadikannya perhentian pertama dan pilihan bagi merek waralaba Taiwan yang mencari pasar untuk dimasuki.
Travis Tsai, spesialis departemen internasional di Young Qin International Co, operator Fried Chicken Master, mengatakan bahwa perusahaan akan memperluas bisnisnya ke Thailand karena ingin memperkenalkan ayam goreng khas Taiwan di dunia.
"Makanan Taiwan yang paling terkenal tidak hanya bubble tea, tetapi juga steik ayam dan ayam popcorn," kata Tsai.
Fried Chicken Master, didirikan pada 2014, berada di bawah bendera Super Qin Group, pengolah daging ayam di Taiwan, dengan pengalaman waralaba selama 35 tahun.
Saat ini, perusahaan tersebut mengoperasikan 56 cabang—30 di Taiwan dan sisanya di pasar luar negeri termasuk Malaysia, Indonesia, dan Kamboja.
Tsai percaya ada ruang untuk Fried Chicken Master karena ayam gorengnya benar-benar berbeda dari ayam goreng gaya Amerika. Perusahaan akan mencari mitra Thailand dari Taiwan Franchise Online Biz Matchmaking pada 1 Desember, yang diselenggarakan oleh Association Chain and Franchise Promotion Taiwan dan Gnosis Co.
Tsai berharap agar perusahaan bisa untuk membuka 10 cabang Fried Chicken Master di Thailand dan lebih dari 400 cabang secara global selama lima tahun ke depan.
Es krim Frozen Heart, Taiwan.-www.frozenheart.tw
Sementara itu, Robert Lo, operating officer Dong Sin Co, operator es krim goreng Frozen Heart, mengatakan bahwa ketika pejabat terkemuka Frozen Heart mengunjungi Bangkok pada 2019, mereka mengamati orang Thailand suka makan es loli, smoothie, dan es krim. Baik Taiwan dan Thailand, katanya, memiliki budaya makanan dan cuaca yang sama.
Penjualan es krim dari restoran cepat saji di Thailand tercatat US$208 juta pada tahun lalu, dengan penjualan yang dihasilkan dari restoran cepat saji diperkirakan mencapai sekitar US$5 miliar.
“Inilah alasan mengapa kami memilih Thailand jika ingin berekspansi ke Asia,'' kata Lo seraya menambahkan bahwa Frozen Heart akan menjadi alternatif es krim goreng karena variasi dan bentuknya yang berbeda dicetak dengan teknologi 3D.
Hanya dibutuhkan satu karyawan dan ruang yang kecil sehingga tidak memerlukan biaya sewa dan biaya tenaga kerja yang tinggi. Apalagi Frozen Heart memiliki beberapa model bisnis seperti konter di toserba, warung pinggir jalan, vendor di pasar malam, dan food truck. Biaya waralaba (franchise fee) sekitar US$20.000—US$80.000.
Perusahaan sudah memiliki 30 lokasi di Taiwan dan 15 lagi akan ditambahkan pada akhir tahun ini. Target tahun 2021 adalah melipatgandakan cabangnya.