2022, Presiden Ingin Semangat Baru, Ekonomi Masih Perlu Dorongan

Presiden Joko Widodo meminta semua lapisan masyarakat untuk membangun semangat baru measuki 2022. Sementara itu, perekonomian disebut masih perlu dorongan agar pulih lebih cepat.

Redaksi

1 Jan 2022 - 11.52
A-
A+
2022, Presiden Ingin Semangat Baru, Ekonomi Masih Perlu Dorongan

Presiden Joko Widodo/Antara

Bisnis, JAKARTA – Presiden Joko Widodo mengajak semua pihak untuk menyongsong 2022 dengan semangat baru dan bekerja untuk Indonesia Maju.

Jokowi mengatakan segala ujian, seperti pandemi Covid-19, resesi ekonomi, dan situasi ketidakpastian yang tinggi, telah menempa bangsa Indonesia pada 2021.

“Dengan tempaan itu, kita menyongsong 2022 dengan semangat baru, bekerja untuk Indonesia Maju,” ujarnya melalui unggahannya di akun resmi instagram @jokowi seperti dikutip Antara di Jakarta pada Sabtu (01/01/2021).

Menurut Jokowi, segala ujian sepanjang 2021 itu menguatkan dan menyatukan bangsa Indonesia. “Semua ujian itu telah menempa bangsa yang besar ini. Menguatkan kita. Menyatukan kita,” tulisnya.


Dalam unggahan sebelumnya pada Jumat (31/12/2021), Presiden mengatakan sepanjang 2021, bangsa Indonesia berkutat dengan dua kerja besar yakni memutus rantai virus dan menjaga perekonomian agar tetap tumbuh.

Pandemi dan ekonomi, kata Kepala Negara, ibarat dua tubuh di ujung ayunan yang harus dijaga agar tetap seimbang. Menurut dia, pandemi sejauh ini sudah semakin melandai.

"Rumah-rumah sakit kini lebih leluasa mengurusi pasien dengan penyakit non-COVID-19. Semua itu karena peran kita semua mematuhi protokol kesehatan dan menggencarkan vaksinasi," jelasnya.

Kepala Negara menekankan dari target 208 juta sasaran vaksinasi, sampai 30 Desember 2021, Indonesia menyuntikkan sekitar 273 juta dosis vaksin, di antaranya 160 juta dosis vaksin pertama dan lebih 113 juta dosis vaksin lengkap.

Sementara itu, kata Presiden, di ujung ayunan yang lain adalah perekonomian. Indonesia sempat mengalami resesi, pertumbuhan ekonomi yang minus, perlambatan ekonomi di banyak sektor, dan ketidakpastian yang tinggi hampir di semua bidang. Akan tetapi, dengan semangat dan kerja keras, bangsa Indonesia bertahan.

"Perekonomian Indonesia pada kuartal ll/2021, tumbuh 3,51 persen (year-on-year/yoy). Di sisi lain, pandemi mendorong dunia baru: peradaban digital. E-commerce, misalnya, mencapai nilai US$24,8 miliar tahun ini," ujarnya di akun media sosial instagram @jokowi.

MASIH PERLU DORONGAN

Sdementara itu, Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa menilai perekonomian nasional yang mulai pulih dari dampak pandemi Covid-19 masih memerlukan dorongan agar dapat tumbuh lebih cepat.

Mnurut dia, langkah yang diperlukan antara lain dengan menjaga suku bunga penjaminan LPS pada level yang tetap memberikan ruang terhadap suku bunga simpanan untuk berada pada level yang rendah, sehingga suku bunga pinjaman dapat melanjutkan tren penurunan yang sedang terjadi saat ini.

“Tentu saja hal ini dilakukan dengan tetap memperhatikan perkembangan stabilitas sistem keuangan dan likuiditas perbankan,” ujarnya.

Pada masa pandemi, LPS sudah menurunkan tingkat bunga penjaminan (TBP) hingga mencapai level terendah sepanjang sejarah.

Penurunan TBP diharapkan dapat membantu bank menurunkan biaya dana yang kemudian turut mendorong penurunan suku bunga kredit.

"Suku bunga kredit untuk konsumsi sudah turun ke angka 10,6 persen, untuk modal kerja sekitar 8,85% dan untuk investasi ke level 8,5%. Menurut pemantauan kami grafiknya turun terus dari bulan ke bulan," kata Purbaya.

Hal itu juga selaras dengan kebijakan bank sentral dengan koordinasi kuat seluruh anggota Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menciptakan kondisi finansial saat yang dapat menunjang pertumbuhan ekonomi.

"Ini akan terus kami pertahankan, sehingga tren penurunan bunga masih bisa berlangsung. Kuncinya adalah supply uang yang ada di sistem keuangan cukup," ujar Purbaya.

Dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional, LPS juga memperpanjang masa relaksasi denda keterlambatan pembayaran premi penjaminan kepada bank peserta penjaminan LPS hingga 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: M. Syahran W. Lubis

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.