27 Tahun Lagi, Tenaga Nuklir Masuk dalam Sistem Pembangkitan

Wacana pengembangan nuklir di Indonesia selalu memicu perdebatan. Aspek keselamatan dan teknis yang lebih komprehensif dibandingkan dengan sumber energi lainnya, menjadi pertimbangan utama dalam memanfaatkan nuklir sebagai sumber energi.

Ibeth Nurbaiti

16 Feb 2022 - 18.00
A-
A+
27 Tahun Lagi, Tenaga Nuklir Masuk dalam Sistem Pembangkitan

Pembangkit listrik tenaga nuklir di Prancis/wikipedia

Bisnis, JAKARTA — Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk mencapai target bauran energi baru dan terbarukan sebesar 23 persen pada 2025. Peta jalan transisi energi pun disiapkan, dengan mendorong pemanfaatan seluruh potensi energi yang lebih ramah lingkungan termasuk nuklir. 

Hingga akhir 2021, bauran energi baru dan terbarukan atau EBT baru mencapai sekitar 11,7 persen. Artinya, butuh tambahan 11,3 persen dalam waktu 3 tahun untuk mencapai target 23 persen pada 2025.

Dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (16/2/2022), Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memaparkan pada peta jalan transisi energi, tambahan pembangkit listrik setelah 2030 hanya dari sumber energi baru terbarukan. 

Mulai 2035, imbuhnya, pembangkit listrik akan didominasi oleh energi terbarukan dalam bentuk tenaga surya, diikuti tenaga angina, dan arus laut pada tahun berikutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Ibeth Nurbaiti
Anda belum memiliki akses untuk melihat konten

Untuk melanjutkannya, silahkan Login Di Sini

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.