Bisnis, JAKARTA — Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk mencapai target bauran energi baru dan terbarukan sebesar 23 persen pada 2025. Peta jalan transisi energi pun disiapkan, dengan mendorong pemanfaatan seluruh potensi energi yang lebih ramah lingkungan termasuk nuklir.
Hingga akhir 2021, bauran energi baru dan terbarukan atau EBT baru mencapai sekitar 11,7 persen. Artinya, butuh tambahan 11,3 persen dalam waktu 3 tahun untuk mencapai target 23 persen pada 2025.
Dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (16/2/2022), Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memaparkan pada peta jalan transisi energi, tambahan pembangkit listrik setelah 2030 hanya dari sumber energi baru terbarukan.
Mulai 2035, imbuhnya, pembangkit listrik akan didominasi oleh energi terbarukan dalam bentuk tenaga surya, diikuti tenaga angina, dan arus laut pada tahun berikutnya.