4 Program PEN Berlanjut, Termasuk Insentif Properti & Otomotif

Pemerintah memutuskan untuk menreruskan empat program PEN termasuk stimulus perpajakan di bidang otomotif dan properti.

Redaksi

30 Des 2021 - 16.00
A-
A+
4 Program PEN Berlanjut, Termasuk Insentif Properti & Otomotif

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto./Antara

Bisnis, JAKARTA – Pemerintah melanjutkan empat stimulus yang menjadi bagian dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pada tahun depan. Keempat stimulus itu yakni subsidi bunga KUR, bantuan tunai pedagang kaki lima dan warung, insentif PPN DTP properti, serta PPnBM 0 persen otomotif.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengemukakan pemerintah menggulirkan program-program itu dengan cara front-loading atau lebih awal. Program yang akan digulirkan pada awal tahun depan merupakan lanjutan dari program 2021.

"Tadi Pak Presiden menyetujui ada beberapa program yang di-front-loading pada 2022," kata Airlangga di Jakarta pada Kamis (30/12/2021).

Dia memerinci untuk program pertama, subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar 3% diberlakukan pada Januari hingga Juni 2022. "Jumlah KUR-nya juga baik dari Rp285 triliun yang sekarang berlaku menjadi Rp378 triliun."

Cost of fund dari kredit tersebut juga akan turun 1% untuk kredit super mikro serta 0,5% untuk mikro dan kredit kecil. Namun, untuk kredit kepada masyarakat tetap berada di level 3% sampai dengan Juni 2022.

"Dengan catatan tidak ada migrasi dari kredit komersial ke kredit usaha rakyat. Kita tidak ingin ada kanibalisme. Jadi, hanya menggeser saja dari komersial ke KUR, tapi didorong ke sektor-sektor yang baru terutama untuk mendorong kebijakan pemerintah dalam menaikkan kredit usaha kecil menengah dengan porsi 30% dari keseluruhan kredit," papar Airlangga.

Akibat tingginya permintaan KUR di 2021 yaitu Rp23,2 triliun per bulan, lanjutnya, pemerintah mengusulkan tambahan subsidi bunga KUR selama 6 bulan pertama 2022. Anggaran yang diperlukan Rp5,64 triliun.

Kedua, perluasan dan percepatan penyaluran program bantuan tunai pedagang kaki lima dan warung. Bantuan yang sudah terealisasi 100 persen untuk 1 juta pedaganga kaki lima dan warung dalam waktu relatif cepat ini, dinilai perlu diperluas dari sisi target sasarannya.

Pada tahun depan, pemerintah menargetkan untuk menyasar 1,75 juta orang penduduk miskin ekstrem di 212 kabupaten/kota wilayah pesisir. Sehingga, total target yang disasar program ini adalah 2,75 juta orang dan diperlukan anggaran Rp3,3 triliun.

Ketiga, insentif fiskal untuk Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk perumahan. Pada 2021 nilai anggaran yang dialokasikan untuk program ini adalah Rp960 miliar.

Pada 2022 pemerintah mengusulkan untuk memperpanjang PPN DTP selama 6 bulan pertama 2022, tetapi dengan dikurangi besarannya 50 persen dari besaran 2021.

Keempat, insentif fiskal Pajak Pembelian Barang Mewah (PPnBM) untuk otomotif dengan alokasi anggaran Rp3,46 triliun dinaikkan ke Rp6,58 triliun.

Sesuai dengan usulan dari Kementerian Perindustrian ke Kementerian Keuangan, terdapat usulan untuk memperpanjang diskon PPnBM 0 persen untuk kendaraan di bawah Rp250 juta.

"Terkait dengan usulan otomotif ini akan terus dibahas karena kita masih perlu pembahasan lebih lanjut," kata Airlangga.

Anggaran PEN 2022 mencapai Rp414,1 triliun. Anggaran yang lebih kecil dari total PEN 2021 itu akan dialokasikan ke klaster kesehatan Rp117 triliun; perlindungan masyarakat Rp154 triliun; dan penguatan pemulihan ekonomi Rp141 triliun. (Dany Saputra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: M. Syahran W. Lubis

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.