Bisnis, JAKARTA— Euforia pasar global terhadap aset kripto nampaknya kembali menyala, usai harga meroket lagi tersengat sentimen halving Bitcoin. Kendati begitu, analis menilai sentimen tersebut tidak banyak berpengaruh terhadap pertumbuhan transaksi, khususnya domestik.
CEO Triv Gabriel Rey menjelaskan para trader lebih banyak melakukan transaksi di luar negeri dibandingkan di dalam negeri. Hal itu berkaitan dengan pajak yang berlaku, di mana beberapa negara justru telah menghapuskan pajak sementara Indonesia memberlakukan pajak sebesar 0,21% per transaksi.
“Secara sentimen memang yang membuat transaksi dalam negeri lebih rendah dari luar negeri karena pajak yang dikenakan cukup tinggi 0,21% per transaksi,” katanya kepada Bisnis, dikutip Jumat (15/3/2024).
Lebih lanjut, Gabriel berharap pemerintah memperhatikan dan menghilangkan pajak kripto seperti Thailand dengan PPh 0,01% yang akan membuat industri kripto lokal akan lebih bergeliat.