Bisnis, JAKARTA - Invasi Rusia ke Ukraina menjadi titik lanjutan dari krisis energi di Eropa. Ditutupnya transportasi gas ke Eropa telah membuat kebutuhan energi untuk musim dingin di kawasan dan tekanan sanksi Barat saling tarik menarik.
Operator pipa gas Nord Stream AG mengumumkan akan menonaktifkan sementara kedua lini sistem gasnya untuk pemeliharaan tahunan mulai Senin, 11 - 21 Juli. Namun, konflik Rusia - Ukraina telah meningkatkan risiko pasokan energi untuk Eropa yang ketergantungan dengan Rusia.
Terang saja, pasokan gas Rusia memang sudah lama berkurang sekitar sebulan sebelum penutupan. S&P Global pada 16 Juni mencatat bahwa ekspor gas pipa Rusia ke Eropa terpangkas tajam dengan pengiriman sekitar 40 persen dari kapasitas.
Secara keseluruhan, aliran gas dari Nord Stream, Ukraina, dan TurkStream ke Eropa yang mencapai 4,69 Bcm (miliar kubik meter), turun 41 persen dibandingkan dengan Mei sebesar 7,93 Bcm. Para pelanggan seperti Uniper Jerman, Eni Italia, dan OMV Austria langsung merasakan dampaknya.