ADRO Tergiur Prospek Bisnis CITA yang Menjanjikan

Prospek bisnis Cita Mineral Investindo diproyeksi cukup menjanjikan dalam jangka panjang karena perseroan mampu memproduksi Metallurgical Grade Bauxite dan Smelter Grade Alumina.

Hafiyyan

17 Des 2021 - 15.00
A-
A+
ADRO Tergiur Prospek Bisnis CITA yang Menjanjikan

Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk Garibaldi Thohir menyampaikan sambutan saat Perayaan 10 Tahun Initial Public Offering (IPO) sekaligus satu dekade transformasi bisnis perusahaan PT Adaro Tbk di Jakarta, Senin (16/7). - ANTARA/Puspa Perwitasari

Bisnis, JAKARTA - PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) terus melebarkan sayap bisnisnya di sektor pertambangan. Salah satunya dengan mengakuisisi saham perusahaan pertambangan mineral logam. 

Hal itu diwujudkan emiten berkode ADRO itu dengan cara memborong 145,6 juta saham PT Cita Mineral Investindo Tbk. (CITA). Mahardika Putranto, Sekretaris Perusahaan Adaro Energy, mengatakan transaksi pembelian dilakukan perusahaan melalui anak usahanya PT Alam Tri Abadi pada 14 Desember 2021.

PT Alam Tri Abadi bergerak di bidang usaha perdagangan dan jasa yang sudah beroperasi sejak 2007. Hingga 30 September 2021, total asetnya sebelum eliminasi mencapai US$6,58 miliar.

“PT Alam Tri Abadi telah membeli 145,6 juta saham PT Cita Mineral Investindo Tbk. senilai Rp358,76 miliar,” tulisnya dalam keterbukaan informasi, Kamis (16/12/2021).

 

 

Setelah transaksi pembelian itu, anak usaha emiten bersandi saham ADRO itu memiliki sekitar 3,7 persen saham CITA. Sementara itu, mayoritas saham CITA masih digenggam oleh PT Harita Jayaraya sebagai pemegang saham pengendali dan Glencore International Investment Ltd.

Harita Jayaraya merupakan entitas bisnis yang terafiliasi dengan Lim Hariyanto Wijaya Sarno. Pria yang ditaksir majalah Forbes memiliki kekayaan US$1 miliar itu merintis Grup Harita yang berbisnis di sektor komoditas.

Prospek Menjanjikan

Lebih lanjut, Mahardika menjelaskan alasan Adaro memilih berinvestasi kepada saham CITA. Salah satunya karena emiten tersebut memiliki bisnis Metallurgical Grade Bauxite dan Smelter Grade Alumina.

ADRO menilai bisnis pertambangan tersebut cukup menjanjikan dalam jangka panjang. Terutama dengan adanya perbaikan perekonomian global dan peningkatan harga komoditas.

Berdasarkan laporan keuangan, CITA membukukan pendapatan Rp3,13 triliun sepanjang 9 bulan 2021. Adapun laba bersihnya mencapai Rp375,99 miliar. Pendapatan utama CITA berasal dari penjualan Metallurgical Grade Bauxite (MGB).

 

 

Di sisi lain, dia menyebut ADRO memiliki posisi keuangan dan tingkat likuiditas yang cukup baik. Sehingga perseroan memiliki fleksibilitas untuk melakukan investasi keuangan terukur pada instrumen yang memiliki tingkat profil risiko yang lebih tinggi.

Investasi keuangan ini diharapkan dapat memberikan tingkat pengembalian yang lebih baik dibandingkan dengan investasi keuangan yang konservatif. Hingga September 2021, ADRO memiliki kas dan setara kas US$1,51 miliar. Adapun total asetnya tercatat sebesar US$7,11 miliar.

“Investasi keuangan pada instrumen saham yang dilakukan perseroan ini adalah kegiatan investasi keuangan biasa yang biasa dilakukan dalam treasury management,” imbuhnya.

Di sisi lain, saham CITA pun melesat setelah masuknya ADRO sebagai salah satu pemegang saham. Pada perdagangan Jumat (17/12/2021) pukul 09.28 WIB, saham CITA naik 23,94 persen atau 680 poin menjadi Rp3.520.

Total transaksi mencapai Rp420,48 juta dengan volume 163 kali transaksi. Kapitalisasi pasar CITA senilai Rp13,94 triliun. Valuasi saham emiten logam ini berada di level 27,81 kali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Febrina Ratna Iskana

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.