Bisnis, JAKARTA— Meskipun harga batu bara mengalami volatilitas dalam beberapa hari terakhir, emiten di sektor energi fosil dipercaya masih dapat memoles kinerja. Salah satu strategi emiten adalah mengincar pasar kawasan Eropa sebagai tujuan ekspor.
Berdasarkan data Bloomberg, Rabu (21/9/2022), harga batu bara Newcastle untuk kontrak September 2022 mengalami penurunan 1,30 persen ke US$440 per ton. Namun, analis menilai harga itu masih cukup kuat lantaran masih bertahan di atas US$430 per ton.
Melalui riset, analis BNI Sekuritas Maxi Liesyaputra mengatakan beberapa emiten di bidang batu bara seperti PTBA, ADRO, ITMG dan HRUM menunjukan kinerja signifikan sepanjang Semester I/2022. Misalnya saja jika dilihat dari segi PE dan EV Ebitda, emiten sektor batu bara masih menarik untuk dicermati dan dikoleksi.
Secara teknikal, Analis Teknikal BNI Sekuritas Andri Zakarias Siregar merekomendasikan Speculative Buy untuk saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO), karena bisa bergerak naik dengan batas atasnya di 4.180, dan target berikutnya menuju 4.700. Support saham ADRO selanjutnya akan berada di 3.860, dan kalau tembus bisa ke 3.670 sampai 3.530.