Bisnis, JAKARTA— Sejumlah harga komoditas, mulai dari harga minyak hingga emas terkerek seiring dengan memanasnya kondisi geopolitik Israel-Palestina.
Berdasarkan laporan Laporan Monex Investindo Futures mencatat perang besar yang terjadi di jalur Gaza membuat harga emas (XAUUSD) melompat begitu perdagangan sesi Asia Senin (9/10/2023) dibuka. Harga emas membuka perdagangan di US$1.849,27 per troy ons, naik US$16,85 dibandingkan penutupan perdagangan Jumat pekan lalu. Lantas, harga emas bergerak dalam rentang US$ 1.845,40 - US$1.855,22 per troy ons.
Setelah pada pada pekan sebelumnya, sepanjang pekan emas spot tercatat turun sekitar US$16. Bahkan sempat menyentuh harga level terendah sejak 8 Maret seharga US$1.810,32 per troy ons. Harga tersebut dipengaruhi oleh data penyerapan tenaga kerja di luar sektor pertanian (non-farm payrolls/NFP) di Amerika Serikat (AS) dilaporkan sebanyak 336.000 orang pada September,jauh lebih tinggi ketimbang forecast di Trading Central 150.000 orang.
Selain itu rilis pada Agustus juga direvisi naik menjadi 227.000 orang dibandingkan rilis awal 187.000 orang. Kondisi itu mencerminkan pasar tenaga kerja masih kuat, sehingga semakin banyak pelaku pasar yang melihat The Fed akan kembali menaikan suku bunganya.