Bisnis, JAKARTA – Pada tiga bulan pertama, kondisi sejumlah emiten properti tak mencatatkan kinerja positif jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Melandainya situasi Pandemi Covid-19 ini yang diharapkan dapat meningkatkan penjualan pengembang ternyata tak sesuai perkiraan. Meski situasi sudah berangsur normal memang sejumlah tantangan daya beli dan ketidakpastian ekonomi masih menghantui di sepanjang 2023.
PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON) membukukan marketing sales atau prapenjualan sebesar Rp298 miliar per kuartal I tahun 2023. Capaian ini turun 6,42 persen dari Rp380 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau year-on-year (YoY). Sepanjang tahun ini, PWON menargetkan marketing sales sebesar Rp1,6 triliun yang akan didorong oleh apartemen dan perumahan.
Adapun secara rinci komposisi marketing sales PWON sebanyak 47 persen atau sekitar Rp140,06 miliar berasal dari segmen kondominium sebesar 51 persen atau sekitar Rp151,98 miliar, landed house atau rumah tapak, dan perkantoran sebesar 2 persen atau sekitar Rp5,96 miliar.
Sementara itu, PWON sudah mengucurkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp511 miliar per kuartal I tahun 2023 dari total yang direncanakan sepanjang tahun ini Rp2,4 triliun. Dana tersebut digunakan untuk membiayai pembangunan Pakuwon Mall Bekasi dan Pakuwon City Mall. Dana capex juga digunakan untuk renovasi Pakuwon Mall Jogja dan Solo Baru, pembelian hotel Four Points by Sheraton Bali, Kuta dan pembelian tanah. Rencananya, sekitar Rp1,5 triliun dana capex akan digunakan untuk pembelian lahan di Batam, Jawa Tengah, dan Bali. PWON juga sudah mendapatkan harga tetap dan mulai mencicil untuk lahan di Batam.