Bisnis, JAKARTA— Sejumlah bank digital mampu mencatatkan rapor positif hingga kuartal III/2022, meskipun tantangan kejolak ekonomi masih membayangi. Apalagi kelompok bank ini dinilai lebih rentan terhadap dampak kenaikan suku bunga acuan ketimbang bank-bank besar yang memiliki likuiditas berlimpah.
Setidaknya terdapat tiga deretan bank digital yang telah melaporkan kinerja keuangan pada kuartal III/2022. Mereka diantaranya PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI), PT Bank Jago Tbk. (ARTO), dan PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB).
Jika diperinci dari laporan keuangan masing-masing korporasi,bank digital milik konglomerat Chairul Tanjung tersebut mampu mencetak laba bersih paling tinggi jika dibandingkan dengan Bank Jago dan Bank Neo Commerce.
Dari Allo Bank, sampai dengan akhir September 2022 telah membukukan laba bersih Rp209,02 miliar pada kuartal III/2022. Catatan ini melesat 812 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Adapun penopang pertumbuhan laba disumbang oleh pendapatan bunga yang tumbuh 286 persen yoy menjadi Rp492 miliar. Kenaikan ini mampu mengompensasi beban bunga yang terkerek 16 persen yoy menjadi Rp86,17 miliar.