Bisnis, JAKARTA — Permintaan terhadap batu bara yang terus meningkat serta diikuti dengan melambungnya harga komoditas emas hitam itu di pasar global menjadi angin segar bagi pelaku tambang di Tanah Air. Perusahaan eksportir batu bara setidaknya bisa menjadikan momentum tersebut untuk meraup berkah yang melimpah dari batu bara.
Apalagi, eksportir sempat tidak bisa 'menikmati' harga tinggi batu bara sepanjang bulan lalu, setelah pemerintah menyetop ekspor emas hitam itu secara tiba-tiba pada awal Januari 2022.
Sampai saat ini pun permintaan terhadap ekspor batu bara Indonesia diyakini masih cukup tinggi, terutama dari China, India, Korea Selatan, Jepang, Filipina, Malaysia, Thailand, Taiwan hingga Vietnam.
Ditambah lagi dengan memanasnya iklim geopolitik Negeri Beruang Merah, Rusia dengan Ukraina serta terhambatnya ekspor batu bara dari Australia ke China, semestinya juga menguntungkan bagi eksportir Indonesia.