Bisnis, JAKARTA – Naiknya sudah bunga acuan Bank Indonesia yang sudah cukup tinggi akhir-akhir ini mau tidak mau akan mendorong penyesuaian tingkat bunga kredit konsumsi di kalangan perbankan, termasuk kredit pemilikan rumah (KPR). Kondisi ini berpotensi memicu penurunan permintaan KPR.
Kalangan perbankan pun tampaknya tak ingin tinggal diam. Kendati efek penyesuaian suku bunga kemungkinan sulit untuk dihindari, bank-bank menawarkan alternatif promosi guna menarik minat masyarakat untuk tetap menarik KPR.
Bank Indonesia (BI) sendiri telah menaikkan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 50 basis poin menjadi 5,25 persen per November 2022. Alhasil, sejak Agustus hingga November 2022, suku bunga acuan bank sentral telah naik 175 basis poin.
Kenaikan suku bunga itu akan memengaruhi permintaan KPR. Survei Permintaan dan Penawaran Pembiayaan Perbankan yang dirilis BI bulan lalu (21/11/2022) menyebutkan bahwa permintaan KPR pada 3 hingga 6 bulan ke depan sejak November akan melemah.