Bisnis, JAKARTA - Afrika tengah diambang krisis setelah menyaksikan menipisnya ketersediaan dolar. Hal ini menjadikan kawasan tersebut makin tersingkir dari radar investor.
Investor asing sudah pasti lebih melirik negara-negara yang bisa memastikan pasokan dolar yang mencukupi untuk melakukan transaksi. Sayangnya, sejumlah mata uang di Afrika sudah jatuh hingga 15 persen terhadap greenback.
“Kepemilikan dolar adalah bagian dari proposisi nilai. Apakah investor bisa bertransaksi menggunakan valuta asing dari sumber resmi? Akankah mereka bisa mengirim keuntungannya ke luar negeri? Pertanyaan-pertanyaan ini memisahkan ke mana arah investasi," kata Benedict Craven, manajer risiko negara di Economist Intelligence Unit dikutip Bloomberg.
Sebelumnya, permasalahan pelemahan nilai tukar mata uang di sub-Sahara Afrika telah memicu gelombang inflasi dan mencetak pertumbuhan ekonomi yang lemah.