Akhir Ciamik Saham Bank Jumbo di 2023

Saham bank-bank jumbo yakni BBCA, BMRI, BBRI, dan BBNI kompak mencatatkan kinerja moncer sepanjang 2023. Saham bank-bank jumbo ini pun jadi incaran asing.

Fahmi Ahmad Burhan

31 Des 2023 - 10.43
A-
A+
Akhir Ciamik Saham Bank Jumbo di 2023

Bisnis, JAKARTA — Kinerja saham bank-bank jumbo sepanjang tahun 2023 kompak menghijau, sejalan dengan kinerja keuangan mereka yang kuat serta kondisi fundamental yang stabil. 

Ada pun, bank-bank yang masuk dalam jajaran bank terbesar atau Kelompok Bank Berdasarkan Modal Inti (KBMI) IV, yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI).

Saham keempat bank ini berhasil ditutup di teritori hijau untuk periode sepanjang tahun berjalan 2023 atau year-to-date (YtD) pada hari terakhir perdagangan 2023, Jumat (29/12/2023) pekan lalu.

Berdasarkan data RTI Business, harga saham BBCA naik 9,94% YtD dan ditutup pada level Rp9.400 pada perdagangan bursa akhir 2023.  Harga saham BMRI pun naik 21,91% YtD dan terparkir di level Rp6.050 pada akhir 2023. BBRI juga naik 15,89% YtD dan ditutup di level Rp5.725, sedangkan BBNI naik 16,53% YtD ke level Rp5.375.

Saham bank-bank jumbo juga jadi incaran asing, di mana nilai beli asing atau net foreign buy BBCA sepanjang 2023 mencapai Rp938,82 miliar. Lalu, net foreign buy BMRI mencapai Rp1,49 triliun. Adapun, net foreign buy BBRI mencapai Rp6,84 triliun dan net foreign buy BBNI mencapai Rp4,32 triliun.

Apabila dibandingkan, maka harga saham BMRI paling moncer sepanjang 2023 yakni naik 21,91% YtD. Sementara, saham BBRI paling banyak diburu asing dengan nilai net foreign buy Rp6,84 triliun.

Kinerja saham bank-bank jumbo itu ditopang oleh kinerja keuangan yang juga moncer pada tahun ini.

Berdasarkan laporan keuangan per Oktober 2023, bank-bank jumbo masih mencatatkan kinerja pertumbuhan labanya. BBCA misalnya mencatatkan laba bersih Rp40,2 triliun pada Oktober 2023, tumbuh 26,1% secara tahunan (year-on-year/ YoY).

BBRI mencatatkan laba bersih Rp43,4 triliun pada Oktober 2023, naik 7,9% YoY. Laba bersih BMRI naik 28,6% YoY menjadi Rp40,5 triliun. Lalu, BBNI mencatatkan laba bersih Rp17,3 triliun, naik 11,9% YoY.


Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, mengatakan bahwa kinerja harga saham bank-bank jumbo itu juga masih menjanjikan ke depannya. Apalagi, sikap dovish The Fed yang bakal memberikan benefit dalam rangka meningkatkan permintaan kredit perbankan.

Ia memprediksi pada 2024, kinerja perbankan baik top line ataupun bottom line bakal konsisten bertumbuh. Nafan juga memperkirakan saham big caps seperti BBCA, BMRI, BBNI, dan BBRI akan mendapatkan angin segar jika the Fed merealisasikan pemangkasan suku bunga acuannya pada 2024.

Sentimen positif lainnya adalah peningkatan kredit dan transaksi saat momentum Natal dan tahun baru.

“Pasti peredaran uang akan meningkat dan itu menjadi sentimen positif terhadap sektor perbankan, dan di sisi lain postur saham perbankan yang tecermin dari IDX Financial menunjukkan peningkatan,” kata Nafan kepada Bisnis pada beberapa waktu lalu.

Sejumlah analis pun memberikan sikap optimistis pada kinerja saham bank jumbo ini jelang tahun baru. Ciptadana Sekuritas, misalnya, masih mempertahankan sikap overweight pada sektor perbankan dengan BBRI dan BBNI sebagai pilihan utama.

Analis Ciptadana Sekuritas, Erni Marsella Siahaan, dalam riset terbarunya juga mempertahankan asumsi pertumbuhan pendapatan sebesar 20% YoY untuk bank-bank seperti BBCA dan BMRI pada keseluruhan 2023.

"Berdasarkan kinerja yang kuat pada 2023, kami berharap bank-bank terus memberikan profitabilitas yang baik," tulisnya dalam riset yang dirilis beberapa waktu lalu.

Samuel Sekuritas pun memproyeksikan kinerja moncer bank-bank jumbo itu pada akhir tahun ini. "Kami mempertahankan rating overweight untuk sektor ini karena kinerja pada 10 bulan 2023 yang solid," kata Prasetya Gunadi dan Brandon Boedhiman dalam riset terbarunya.

Samuel Sekuritas menjadikan BMRI sebagai top pick dengan sejumlah pertimbangan. Bank Mandiri dinilai memiliki rasio pencadangan yang baik, pertumbuhan kredit yang kuat, dan kualitas aset membaik.

Lalu, Bank Mandiri memiliki ekspansi margin bunga bersih (net interest margin/NIM) didukung dana murah atau current account saving account (CASA) yang kuat.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Emanuel Berkah Caesario

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.