Bisnis, JAKARTA – Indonesia bisa menutup tahun 2022 dengan capaian inflasi maksimal di angka 4,0 persen. Hal itu dimungkinkan jika tidak ada lagi kenaikan harga komoditas di dalam negeri. Tantangan yang harus dihadapi pemerintah salah satunya adalah menjinakkan lonjakan harga komoditas global akibat perang Rusia dan Ukraina.
Sementara itu, dalam waktu dekat, tugas pemerintah adalah memastikan inflasi selama Ramadan dan Idulfitri tidak melonjak dan berkelanjutan di bulan-bulan berikutnya.
Pada Maret 2022, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indeks Harga Konsumen (IHK) mengalami inflasi sebesar 0,66 persen secara bulanan (month-to-month/mtm). Tingkat inflasi pada Maret 2022 merupakan yang tertinggi sejak Mei 2019. Saat itu terjadi inflasi 0,68 persen secara bulanan (month to month/mtm).
Menurut Kepala Badan Pusat Statistik Margo Yuwono, dalam konferensi pers, Jumat (1/4/2022), berdasarkan kelompok pengeluaran terdapat tiga penyumbang terbesar inflasi Maret 2022. Ketiganya adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga, serta perawatan pribadi dan jasa lainnya.