Aksi Korporasi Grup Djarum Kuasai Bisnis Menara Telekomunikasi

PT Sarana Menara Nusantara yang merupakan bagian dari Grup Djarum bakal menyelesaikan transaksi akuisisi PT Solusi Tunas Pratama Tbk. Dengan begitu, perseroan menjadi pemilik menara telekomunikasi terbesar di Indonesia.

Pandu Gumilar & Farid Firdaus

6 Sep 2021 - 17.38
A-
A+
Aksi Korporasi Grup Djarum Kuasai Bisnis Menara Telekomunikasi

Halaman muka Laporan Tahunan PT Sarana Menara Nusantara Tbk. 2017. - ptsmn.co.id

Bisnis, JAKARTA - Cengrakam Grup Djarum di bisnis menara telekomunikasi semakin kuat. Lewat PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR), grup konglomerasi itu bakal menguasai jumlah menara terbanyak di Indonesia. 

Pasalnya, TOWR mengumumkan bakal mengakuisis 90 persen saham PT Solusi Tunas Pratama Tbk. (SUPR). Aksi akuisisi TOWR terhadap 90 persen saham SUPR sebelumnya telah berhembus sejak Juni 2021.

Rencananya, TOWR mengambil alih saham SUPR melalui entitas usaha PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (PTI). Aksi ini diprediksi bakal kian menjadikan TOWR berjaya di puncak industri operator menara telekomunikasi dari sisi jumlah menara dan kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Direktur Utama Protelindo Ferdinandus Aming Santoso mengatakan manajemen telah berpartisipasi dalam proses lelang kompetitif selama 4 bulan dan telah terpilih menjadi pemenang lelang. “Para penjual dan pembeli telah menandatangani perjanjian jual beli pada 4 September 2021,” tulis manajemen TOWR pada Senin (6/9/2021).

TOWR akan mengakuisisi saham-saham milik 14 pihak yang tercatat sebagai penjual. Pihak-pihak tersebut yaitu PT Kharisma Indah Ekaprima, Cahaya Anugerah Nusantara Holdings Limited, Pioneering Networks Investments, Fajarindo Nusantara Holdings, Perdana Indonesia Holdings, Uniperkasa Indonesia Investments, Nusantara Connectivity Ventures, dan Puncak Pratama Holdings Limited.

Kemudian, Clearwater Insight Investments, Tumbuh Abadi Holdings Limited, Sentral Nusantara Holdings Limited, Great Archipelago Capital, Evergreen Digital Capital, dan Towering Heights Investments Limited. 

“Akuisisi ini sejalan dengan strategi Protelindo yaitu Build, Buy and Return. Rasio leverage Protelindo yang rendah sebesar 2,2 kali net debt/EBITDA dan situasi suku bunga rendah saat ini, memberikan motivasi dan mendukung transaksi ini” kata Ferdinandus dalam keterangan resmi pada Senin (6/9/2021).

Teknisi memasang prangkat base transceiver station (BTS) disalah satu tower di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (18/3 - 2020).

Manajemen TOWR mengatakan penyelesaian dari rencana pengambilalihan saham masih bergantung pada pemenuhan persyaratan kewajiban oleh para pihak yang sebagaimana diatur dalam PJB. Meski begitu, penyelesaian rencana transaksi akan menyebabkan perubahan pengendalian dalam SUPR.

Maka itu, Protelindo akan melaksanakan penawaran tender untuk sisa saham STP yang dimiliki publik, sesuai dengan peraturan kewajiban penawaran tender berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 9/POJK.04/2018 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka. 

Adapun aksi jual beli saham SUPR bukanlah yang pertama kali tahun ini. Sebelumnya, Eks komisaris utama SUPR menjual kepemilikan sahamnya dengan status tidak langsung hingga lebih dari Rp1 triliun.

“Penjualan sebagian saham yang dimiliki secara tidak langsung oleh Jennivine Yuwono melalui PT Kharisma Indah Ekaprima,” tulis Jennivine, seperti dikutip dari keterbukaan informasi, Rabu (5/5/2021).

Adapun, transaksi ini dilakukan pada 26 April 2021. Jennivine menjual 200,21 juta sahamnya melalui beberapa transaksi dengan harga jual Rp5.375 per saham. Dengan demikian, transaksi jual-beli saham ini mencapai Rp1,07 triliun.

Kini saham SUPR yang dimiliki oleh Jennevine menjadi 291,17 juta saham atau 25,6 persen dari total saham SUPR. Sebelumnya, Jennevine menggenggam 491,38 juta saham atau 43,2 persen dari total saham SUPR.

Kuasai Bisnis Menara Telekomunikasi

Dengan akuisisi tersebut, TOWR berpotensi menjadi pemain menara terbesar di Indonesia. Itu lantaran TOWR tercatat memiliki 21.424 menara, sedangkan SUPR mempunyai 6.422 menara. Dengan begitu, secara tidak langsung TOWR menambah jumlah menara di bawah sayap kendalinya menjadi 27.846.

Adapun kompetitor lain seperti PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk. (TBIG) memiliki 16.265 menara. Sementara itu, anak usaha BUMN PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), yaitu Mitratel kini tercatat mempunyai jumlah menara terbanyak dengan 23.000 unit.

Menurut Ferdinandus, rencana transaksi ini akan memperkuat posisi Protelindo sebagai perusahaan menara independen terbesar di Indonesia dengan lebih dari 28.000 tower dan hampir 53.000 penyewa. Sehingga rasio tenancy mendekati 1,9 kali. 

Di sisi lain, manajemen TOWR mengatakan aksi akuisisi itu tidak akan berdampak negatif terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha Perseroan. Hingga semester I/2021, total pendapatan perseroan juga tumbuh 7,76 persen pada semester I/2021 menjadi Rp3,97 triliun dari tahun sebelumnya Rp3,68 triliun. Adapun laba bersih emiten menara itu mencapai Rp1,68 triliun atau naik 29,13 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

 

Sedangkan SUPR membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 10,60 persen. Per juni 2021, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp1,04 triliun sedangkan tahun sebelumnya Rp943 miliar. Laba bersih perseroan pun terpantau naik 82 persen menjadi Rp213 miliar pada semester I/2021.

Selain itu, saham SUPR tercatat naik drastis sebesar 19,5 persen ke Rp8.400 setelah kabar akuisisi oleh TOWR. Sementara saham TOWR justru mandek di level Rp1.390 per saham pagi ini.

Saham SUPR pun langsung melejit menyusul rencana TOWR mengakuisisi 90 persen saham perseroan. Hingga 09.51 WIB, saham SUPR melonjak 19,57 persen ke level Rp8.400 dengan kapitalisasi pasar Rp9,56 triliun, sementara saham TOWR justru melemah 0,36 persen ke Rp1.385 dengan kapitalisasi pasar Rp70,66 triliun.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.