Aktivitas Angkut Meningkat, Emiten Pelayaran Mendulang Untung

Sejumlah emiten pelayaran mencatatkan kinerja positif dengan pertumbuhan yang signifikan sepanjang semester I/2022.

Emanuel Berkah Caesario

1 Agt 2022 - 21.06
A-
A+
Aktivitas Angkut Meningkat, Emiten Pelayaran Mendulang Untung

KM Selat Mas, kapal kontainer yang dikelola oleh PT Temas Tbk./temasline.com

Bisnis, JAKARTA –  Kenaikan harga komoditas, aktivitas pengangkutan laut, serta perekonomian nasional secara umum telah mendorong kinerja emiten pelayaran hingga meningkat signifikan pada paruh pertama tahun ini. 

Emiten pelayaran PT Samudera Indonesia Tbk. (SMDR), misalnya, membukukan lonjakan laba hingga hampir 400 persen selama semester pertama 2022, dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Direktur Utama SMDR, Bani Maulana Mulia, mengatakan bahwa laba bersih yang diraih sampai dengan Juni tahun ini mencapai US$115,8 juta, naik sekitar 391 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya US$23,6 juta.

Laba bersih tersebut diraih dari pendapatan pada semester I/2022 mencapai US$551,15 juta, naik sekitar 101 persen dibandingkan dengan semester pertama tahun lalu yang mencapai US$274 juta.

Pendapatan tersebut diraih paling besar dari pendapatan uang tambang senilai US$466,37 juta. Selanjutnya, penyumbang pendapatan terbesar berasal dari jasa keagenan senilai US$47,40 juta dan dari jasa penanganan US$23,32 juta.

“Dengan hasil ini juga kami menjadi semakin optimistis bahwa rencana pencapaian yang ingin dicapai perusahaan sepertinya terlihat realistis, kita sangat optimistis 2022 ini Insyaallah kita bisa menembus [pendapatan] US$1 miliar. Itu terlihat sangat bisa dicapai,” ujarnya, Senin (1/8).

Selanjutnya, emiten peti kemas PT Temas Tbk. (TMAS) juga mencatat pertumbuhan kinerja pada semester pertama 2022. Berdasarkan laporan keuangan perseroan dalam enam bulan sampai dengan 30 Juni 2022, TMAS mencetak laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk senilai Rp686,75 miliar, tumbuh 121 persen year-on-year (YoY) dari Rp310,84 miliar pada periode yang sama 2021.

Laba yang diperoleh berasal dari pendapatan jasa neto sebesar Rp2,32 triliun, tumbuh dari tahun sebelumnya senilai Rp1,53 triliun. Pendapatan mayoritas dari jasa pelayaran dengan pihak ketiga mencapai Rp1,73 triliun, tumbuh dari tahun sebelumnya hanya Rp951,67 miliar. Serta jasa bongkar muat senilai Rp628,76 miliar.

Selanjutnya, pendapatan dari pelayaran dengan pihak berelasi senilai Rp11,86 miliar, tumbuh dari tahun sebelumnya hanya Rp1,74 miliar. Kemudian, dari jasa bongkar muat mencapai Rp5,49 miliar.

Total pendapatan jasa yang dikantongi TMAS separuh tahun ini mencapai Rp2,38 triliun, tetapi setelah dikurangi pendapatan jasa yang dihapuskan dengan beban jasa terkait sebesar Rp60,73 miliar, membuat total pendapatan bersih mencapai Rp2,32 triliun.

PT GTS Internasional Tbk. (GTSI) resmi listing di Bursa Efek Indonesia pada Rabu (8/9/2021), yang menjadi perusahaan tercatat ke-37 di BEI pada 2021.

Senada, emiten pelayaran minyak dan gas milik Tommy Soeharto, PT GTS Internasional Tbk. (GTSI) dan entitas anak mencatat pertumbuhan kinerja pada semester pertama 2022 yang lebih baik dengan raihan laba US$4,17 juta.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan dalam enam bulan sampai dengan 30 Juni 2022, GTSI tersebut mencetak laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk senilai US$4,17 juta, berbalik dari rugi bersih US$724.390 pada periode yang sama 2021.

Laba yang diperoleh berasal dari pendapatan usaha sebesar US$21,14 juta, tumbuh dari tahun sebelumnya senilai US$9,76 juta. Kendati demikian, beban pokok pendapatan perusahaan juga mengalami kenaikan signifikan dari US$9,09 juta menjadi US$12,72 juta.

Pendapatan mayoritas berasal dari pihak ketiga, yakni BP Berau Ltd. senilai US$9,19 juta yang kontraknya baru didapatkan pada awal Januari 2022 lalu. Selanjutnya, pendapatan terbesar diraih dari PT PLN Gas dan Geothermal senilai US$5,92 juta, dan dari pihak berelasi PT Humpuss Transportasi Kimia senilai US$5,76 juta.

Pendapatan lainnya didapat dari PT Habochem Shipping US$50.000, PT MOL Indonesia US$100.000, MCGC International Ltd. US$50.000, Mitsui OSK Lines Ltd. senilai US$6.000, dan PT Humpuss Transportasi Curah US$53.309.

(Reporter: Mutiara Nabila)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Emanuel Berkah Caesario

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.