Bisnis, JAKARTA – Memiliki hunian yang layak menjadi impian dan hak semua kalangan masyarakat tanpa terkecuali. Pemerintah sendiri terus berkomitmen agar Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dapat memiliki rumah layak. Terlebih saat ini angka backlog mencapai 12,75 juta unit, sedangkan terdapat 23 juta unit rumah tak layak huni (rutilahu).
Angka backlog yang mencapai 12,75 juta unit ini belum termasuk dengan pertumbuhan keluarga baru yang diperkirakan sekitar 700.000 hingga 800.000 keluarga setiap tahunnya. Padahal, sebelumnya pemerintah kerap kali menyampaikan angka backlog rumah hanya 11,4 juta unit.
Kebutuhan penyediaan rumah selama ini hanya bisa dipenuhi sebesar 60 persen saja yang berasal 40 persen dari private sektor dan 20 persen dari intervensi pemerintah. Sisanya memang sebanyak 40 persen tidak dapat terpenuhi sehingga akan selalu terjadi backlog.
Terlebih program sejuta rumah yang dicanangkan pemerintah sejak tahun 2015 rupanya belum mampu menutup angka backlog kepemilikan rumah. Padahal, bila dihitung secara sejak tahun 2015 hingga akhir Mei 2022, pemerintah mengklaim telah membangun sebanyak 6.017.198 unit rumah melalui Program Sejuta Rumah.