Bisnis, JAKARTA— Sejumlah pakar ekonomi atau ekonom telah memberikan peringatan terkait ancaman tekanan perekonomian, termasuk kinerja perbankan akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Kenaikan BBM juga dikhawatirkan dapat berdampak pada kualitas kredit yang disalurkan dari perbankan. Apalagi kenaikan BBM tersebut akan diikuti kenaikan harga-harga barang dan suku bunga, yang membuat beban debitur makin berat dalam membayar cicilan.
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira berujar perbankan dinilai perlu berhati-hati dalam menyalurkan kredit di sisi tahun ini. Kenaikkan BBM akan berdampak kepada sejumlah sektor. Misalnya saja, salah satu dampak dari kenaikan harga BBM tersebut adalah meningkatnya risiko kredit macet.
“Perbankan akan sangat berhati-hari menyalurkan kredit. Jadi pertumbuhan kredit yang sekarang sudah dalam tahap pemulihan cukup bagus, mungkin bisa terkoreksi,” kata Bhima, Minggu (4/9/2022).