Bisnis, JAKARTA—Koreksi harga batu bara masih menjadi biang keladi turunnya performa emiten milik taipan Garibaldi ‘Boy’ Thohir. Bayang-bayang kinerja kurang memuaskan tak dapat dihindari PT Adaro Energy Indonesia Tbk, (ADRO) pada tahun ini.
Laba bersih emiten dengan kode saham ADRO turun 25,97 persen pada semester I/2023, meskipun dari volume produksi dan penjualan tetap meningkat.
Koreksi harga batu bara global sepanjang semester I/2023 telah diprediksi oleh Tim Asean Energy & Thailand Infrastructure J.P. Morgan , dan berefek domino terhadap kinerja keuangan kuartal II/2023 emiten energi dan batu bara di Asean tidak terkecuali Indonesia. J.P. Morgan memperkirakan perusahaan-perusahaan energi dan batu bara Asean akan mengalami kuartal yang sulit lagi dengan mayoritas diperkirakan melaporkan penurunan pendapatan inti secara kuartalan.
Kondisi itu tak terlepas dari situasi pasar batu bara global, yang tak lagi semeriah tahun lalu. Hal itu setidaknya tercermin dari laporan ADRO yang mencatatkan penurunan rata-rata harga jual (average selling price/ASP) sebesar 18 persen secara tahunan pada semester I/2023.