Alarm Inflasi bagi Otoritas Fiskal dan Moneter

Inflasi inti yang rendah menandakan tertekannya daya beli masyarakat. Tentu ini menjadi alarm bagi otoritas fiskal dan moneter untuk lagi-lagi menyiapkan manuver pengaman, tak hanya sisi permintaan atau konsumsi juga penawaran alias produksi.

Tegar Arief Fadly

2 Nov 2023 - 07.48
A-
A+
Alarm Inflasi bagi Otoritas Fiskal dan Moneter

Bayang-bayang kenaikan inflasi nyatanya tak sekadar ilusi. Data Indeks Harga Konsumen (IHK) terkini, serta aneka faktor eksternal yang memengaruhi ekonomi nasional, menjadi pemantik lesatan inflasi pada sisa tahun ini.

Terlebih, secara historis inflasi pada pengujung tahun acapkali menanjak yang dipicu oleh momen liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Pemberat lain adalah pelemahan rupiah yang memiliki daya dorong cukup signifikan terhadap inflasi barang impor, serta tingginya harga komoditas pangan.

Belum lagi efek dinamika geopolitik di Timur Tengah yang merongrong harga minyak, sehingga menekan daya beli masyarakat sebagaimana terjadi pada paruh kedua tahun lalu.

Apalagi, World Bank dalam Commodity Markets Outlook 30 Oktober 2023, mengestimasi harga minyak berpotensi menyentuh US$90 per barel—US$157 per barel jika efek ketegangan geopolitik Timur Tengah setara dengan krisis minyak 1973 silam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Ibeth Nurbaiti
Anda belum memiliki akses untuk melihat konten

Untuk melanjutkannya, silahkan login terlebih dahulu

BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.