Bisnis, JAKARTA— Perambahan perusahaan fintech ke dalam sektor keuangan tradisional, termasuk melalui kemitraan bank, telah menciptakan lebih banyak kompleksitas dan de-integrasi di seluruh sektor perbankan atau proliferasi.
Alarm waspada tersebut disampaikan oleh Pejabat Pengawas Keuangan Mata Uang, regulator utama AS, Michael Hsu. “Perasaan saya yang kuat adalah bahwa proses ini, yang dibiarkan sendiri, kemungkinan akan dipercepat dan berkembang sampai ada masalah yang parah, atau bahkan krisis,” kata Hsu dalam konferensi New York seperti dikutip Antara Kamis (8/9/2022).
Bank-bank dan perusahaan teknologi, dalam upaya untuk memberikan pengalaman pelanggan yang mulus, bekerja sama dengan cara yang mempersulit regulator untuk membedakan dimana bank berhenti dan dimana perusahaan teknologi mulai.Dengan turunnya valuasi fintech karena pembiayaan yang meningkat, kemitraan bank dengan fintech meningkat.
Kendati begitu, siatuasi tersebut dapat menciptakan risiko-risiko TI seputar keamanan dan ketahanan informasi, serta menimbulkan masalah perlindungan pelanggan.