Bisnis, JAKARTA — Keputusan emiten infrastruktur jalan tol PT Nusantara Infrastructure Tbk. untuk hengkang dari pasar modal atau beralih menjadi perusahaan privat dilandaskan atas sejumlah pertimbangan matang yang justru dinilai positif bagi kepentingan investor publik saat ini.
Emiten Grup Salim berkode META tersebut berniat mengakhiri statusnya sebagai perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau melakukan go private dan voluntary delisting. Perseroan pun sudah mengajukan permintaan untuk menghentikan transaksi sahamnya kepada BEI.
Sejak Rabu (8/11/2023) lalu, saham META sudah tidak dapat lagi ditransaksikan di pasar regular. Harga terakhir META adalah Rp238, mencerminkan nilai pasar atau market capitalization senilai Rp4,22 triliun.
Sinyal delisting META tampaknya sudah tercium pasar sejak pertengahan September 2023 lalu. Kala itu, saham META yang biasanya bergerak di kisaran Rp100 – Rp120 mendadak melesat hingga ke level Rp280. Pasar tampaknya mengincar keuntungan dari aksi buyback yang harus dilakukan META.