Alokasi Biodiesel 2022 Ditetapkan 10,51 Juta Kiloliter

Penyaluran program biodiesel pada 2022 akan didukung oleh 22 badan usaha bahan bakar minyak (BU BBM) dengan kapasitas terpasang sebesar 15,49 juta kl dan kemampuan produksi tahunan sebesar 13,52 kl.

Zufrizal

1 Des 2021 - 04.35
A-
A+
Alokasi Biodiesel 2022 Ditetapkan 10,51 Juta Kiloliter

Petugas mengisi bahan bakar B30 ke kendaraan saat peluncuran uji jalan penggunaan bahan bakar B30 untuk kendaraan bermesin diesel di halaman Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (13/6/2019).-/Antara - Aprillio Akb

Bisnis, JAKARTA — Program ini menjadi salah satu program prioritas nasional untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan mencapai transisi energi bersih, khususnya di sektor transportasi. Untuk 2021, dari alokasi awal biodiesel sebesar 9,2 juta kiloliter (kl) hingga minggu ke-4 November sudah terealisasi sebesar 8,08 juta kl atau 87,9% dari total alokasi.

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan bahwa aktivitas masyarakat yang terus meningkat menuju kembali pada kondisi normal berdampak pada peningkatan kebutuhan BBM.

"Keberhasilan program pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat oleh pemerintah telah membuat aktivitas masyarakat berangsur pulih menuju kembali pada kondisi normal. Hal ini juga berdampak pada peningkatan kebutuhan/demand BBM, termasuk solar yang mulai menunjukkan tren meningkat sejak September 2021," ujar Dadan seperti dikutip melalui siaran pers, Selasa (30/11/2021).

Untuk itu Kementerian ESDM telah menetapkan tambahan alokasi biodiesel sebesar 213.033 kl atau menjadi 9.413.033 kl untuk memenuhi kebutuhan hingga akhir 2021. 

Ketetapan ini tercantum dalam Keputusan Menteri ESDM No. 149.K/EK.05/DJE/2021, tanggal 30 November 2021 tentang Perubahan Ketiga Atas Keputusan Menteri ESDM No. 252.K/10/MEM/2021 tentang Penetapan Badan Usaha Bahan Bakar Minyak dan Badan Usaha Bahan Bakar Nabati Jenis Biodiesel serta Alokasi Besaran Volume untuk Pencampuran Bahan Bakar Minyak Jenis Minyak Solar Periode JanuariDesember 2021.

Adapun, untuk 2022, berdasarkan realisasi impor minyak solar dan realisasi penyaluran biodiesel pada 2021, serta asumsi pertumbuhan permintaan sebesar 5,5%, estimasi permintaan solar sebesar 33,84 juta kl sehingga kebutuhan alokasi biodiesel pada 2022 diestimasikan sebesar 10,10 juta kl.

Untuk itu Kementerian ESDM menetapkan alokasi biodiesel untuk 2022 sebesar 10,15 juta kl melalui Keputusan Menteri ESDM No. 150.K/EK.05/DJE/2021, tanggal 30 November 2021 tentang Penetapan Badan Usaha Bahan Bakar Minyak dan Badan Usaha Bahan Bakar Nabati Jenis Biodiesel serta Alokasi Besaran Volume untuk Pencampuran Bahan Bakar Minyak Jenis Minyak Solar Periode JanuariDesember 2022. 

Adapun, untuk penyaluran program biodiesel pada 2022 akan didukung oleh 22 badan usaha bahan bakar minyak (BU BBM) dengan kapasitas terpasang sebesar 15,49 juta kl dan kemampuan produksi tahunan sebesar 13,52 kl.

Pemerintah berharap penyaluran biodiesel tahun 2022 dapat dilakukan dengan lebih efisien dan meminimalkan terjadinya keterlambatan atau gagal suplai (B0).

Untuk itu telah dilakukan beberapa perbaikan antara lain melalui pembagian alokasi dengan memperhitungkan kinerja badan usaha bahan bakar minyak (BU BBN) dalam melakukan penyaluran biodiesel periode 1 November 2020 hingga 31 Oktober 2021, mengupayakan agar setiap tiap titik serah minimal ada dua BU BBN yang mensuplai, menyiapkan formula penentuan ongkos angkut, pemilihan BU BBN dan BU BBM berdasarkan optimalisasi rute sehingga ongkos angkut menjadi efisien, dan membuat aplikasi pengawasan distribusi BBN secara daring untuk mempermudah mitigasi jika terjadi potensi B0 di suatu titik serah.

PELOPOR B30

Beberapa waktu lalu, Dadan menyampaikan bahwa capaian program B30 pada semester I tahun ini makin menegaskan keberhasilan Indonesia sebagai pelopor B30 dunia.

"Penyediaan dan pemanfaatan B30 telah menempatkan Indonesia pada posisi terdepan di dunia dalam implementasi biodiesel. Program B30 telah dinikmati oleh para konsumen yang menggunakan mesin dengan bahan bakar diesel baik di sektor transportasi maupun sektor industri lainnya", ujar Dadan di Jakarta, Minggu (25/7).

Dadan menyebutkan, pada semester I/2021 volume biodiesel yang telah tersalurkan sebesar 4,3 juta kl atau 46,7% dari target penyaluran biodiesel 2021 dan memberi manfaat ekonomi setara hingga Rp29,90 triliun. 

Angka tersebut terdiri atas penghematan devisa sebesar Rp24,60 triliun dan nilai tambah dari minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) menjadi biodiesel sebesar Rp5,3 Triliun. Selain itu, implementasi biodiesel juga telah berhasil mengurangi emisi CO2 sebesar 11,4 juta ton CO2e.

Pada tahun 2021, alokasi biodiesel ditetapkan sebesar 9,2 juta kL, didukung oleh 20 BU BBN yang mengikuti pengadaan fatty acid methyl esters (FAME) dan 20 BU BBM yang wajib melakukan pencampuran BBN jenis biodiesel dengan BBM jenis minyak solar. 

Rata-rata serapan setiap bulan diperkirakan sebesar 766.000 kl. Sejak Januari hingga Juni 2021, capaian rerata pemenuhan purchase order bulanan mencapai 93,03% dengan serapan terendah pada Januari dan tertinggi pada Juni 2021.

Pandemi Covid-19 ditengarai sedikit memperlambat penyerapan biodiesel akibat adanya pembatasan mobilitas sehingga terjadi penurunan serapan biodiesel baik di sektor transportasi maupun industri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Zufrizal

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.