Bisnis, JAKARTA - Sekitar 1 tahun setelah Giga Shanghai resmi beroperasi pada 2019, boss Tesla mengumumkan rencana memproduksi mobil listriknya di India. Hanya saja, banyak tantangan di negara Asia Selatan itu. Belakangan, Indonesia melakukan pendekatan.
Saat ini, Tesla mengoperasikan enam fasilitas produksi. Dua di antaranya di luar Amerika Serikat, yakni Giga Factory 3 di Shanghai (2019) dan Giga Factory 4 di Berlin (2022). Pada 2013, Tesla pertama kali mengumumkan rencananya membangun Gigafactories di seluruh dunia.
Gigafactories dirancang untuk meningkatkan produksi mobil dan baterai lithium-ion untuk mencapai misi perusahaan membantu transisi dunia ke energi berkelanjutan dengan menyediakan kendaraan listrik dan produk energi yang terjangkau. Perlu 100 Gigafactory untuk menggantikan seluruh energi fosil yang digunakan dunia saat ini.
"Gigafactory memiliki ekspansi besar-besaran dalam kemampuan, tidak hanya pada produksi mobil, tetapi pada teknologi baterai," kata Daniel Ives, analis riset ekuitas senior di Wedbush Securities, seperti dikutip coveringcompanies.journalism.cuny.edu.