Bisnis, JAKARTA – Hiruk pikuk pesta demokrasi lima tahunan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 rupanya tak akan berdampak besar pada sektor properti terutama residensial. Berdasarkan pengamatan Bisnis, pada pertengahan Januari, sejumlah pengembang kecil dan menengah sangat aktif mulai meluncurkan proyek properti hunian.
Namun berbeda dengan pengembang besar yang belum mengeluarkan proyek properti hunian hingga saat ini. Para pengembang besar akan mulai meluncurkan proyek hunian setelah 14 Februari mendatang. Kendati demikian, penjualan perumahan diproyeksikan akan mengalami pertumbuhan 5% hingga 10% di tahun ini.
Chief Economist The Indonesia Economic Intelligence (IEI) Sunarsip mengatakan kinerja sektor properti Tanah Air selama 2023 dinilai belum terlalu kuat. Hal tersebut terlihat dari kinerja pertumbuhan sektor ekonomi yang terkait dengan sektor properti, seperti sektor konstruksi dan real estat termasuk pula, bila dilihat dari Produk Domestik Bruto (PDB) sisi pengeluaran dimana konsumsi rumah tangga untuk perumahan serta investasi bangunan masih mengalami pertumbuhan terbatas selama 2023.
“Kinerja sektor properti yang masih relatif terbatas tersebut juga tercermin dari pertumbuhan harga riil yang terbatas pada properti residensial maupun properti komersial,” ujarnya kepada Bisnis, Sabtu (3/2/2024).