Ancaman Gelombang Keempat Covid, Presiden: Waspada!

Presiden mengingatkan infeksi Omicron sudah terjadi di Singapura. Ada kemungkinan Omicron mampu menghindari kekebalan tubuh yang sudah terbentuk dari vaksinasi. Berdasarkan temuan kasus di Afrika Selatan, sebanyak 87 persen pasien yang dirawat akibat terpapar Omicron belum menjalani vaksinasi Covid-

Aprianus Doni Tolok

3 Des 2021 - 18.57
A-
A+
Ancaman Gelombang Keempat Covid, Presiden: Waspada!

Petugas kesehatan Afsel memeriksa warga. Omicron pertama kali dilaporkan muncul di kawasan Afrika./Antara/Xinhua-Shiraaz Mohamed

Bisnis, JAKARTA —Infeksi varian Omicron virus Corona dikabarkan telah sampai ke Singapura. Sebagai negara yang berdekatan, Indonesia perlu meningkatkan kehati-hatian. Terkait hal itu,  Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan seluruh pihak agar mewaspadai ancaman gelombang keempat Covid-19 akibat varian baru B.1.1.529 alias Omicron.

Berdasarkan penelitian terkini, kata Presiden Jokowi, varian Omicron yang sudah masuk ke 29 negara memiliki tingkat penularan yang lima kali lebih tinggi jika dibandingkan dengan varian delta.

Bahkan, ada kemungkinan Omicron mampu menghindari kekebalan tubuh yang sudah terbentuk dari vaksinasi. Meski demikian, berdasarkan temuan kasus di Afrika Selatan, negara yang pertama kali mendeteksi varian tersebut, sebanyak 87 persen pasien yang dirawat akibat terpapar Omicron belum menjalani vaksinasi Covid-19.

"Hati-hati yang namanya sekarang ini, ancaman gelombang keempat varian Omicron. Hati-hati, tadi pagi saya dapat kabar sudah sampai ke Singapura," kata Jokowi saat memberi pengarahan kepada Kepala Kesatuan Wilayah (Kasatwil) Tahun 2021 di Bali, Jumat, (3/12/2021), dikutip dari YouTube Setpres.

Untuk mengantisipasi masuknya varian tersebut ke Tanah Air, Kepala Negara mengingatkan jajarannya untuk waspada, terutama aparat yang bertugas di perbatasan. Menurutnya, mobilitas warga negara asing (WNA) maupun warga negara Indonesia (WNI) berpotensi membawa masuk varian tersebut ke Indonesia.

“Karena yang membawa (virus) itu tidak hanya warga dari negara-negara lain, tapi juga bisa warga negara kita sendiri, utamanya tenaga kerja kita yang dari luar waktu masuk kembali pulang kampung," ujar Jokowi.

Jokowi memerintahkan TNI dan jajaran lainnya mempercepat penyelesaian program vaksinasi. "Oleh sebab itu, saya minta ini sekali lagi kepada Kapolri, Panglima TNI beserta jajaran, vaksinasi ini segera kita selesaikan secepat-cepatnya," ujar Jokowi.

Kondisi Afrika

Menteri Kesehatan Afrika Selatan Joe Phaahla mengatakan varian Omicron telah menimbulkan kekhawatiran global akan lonjakan infeksi.  Varian Omicron pertama kali terdeteksi di Afrika selatan bulan lalu dan telah mendorong pemerintah di seluruh benua untuk memberlakukan pembatasan perjalanan dan mengambil tindakan lain untuk menahannya.

Ilustrasi - Vaksinasi untuk menghalau varian Omicron/Bisnis-Ilyas

"Kita masih bisa mengatur ini [varian Omicron] dengan cara di mana pemerintah tidak perlu memberlakukan pembatasan serius selama beberapa hari ke depan. Semua harus langkah-langkah keselamatan, termasuk vaksinasi," ujarnya seperti dilansir dari Channel News Asia, Jumat (3/12/2021).

Phaahla berharap varian tersebut dapat dikelola tanpa menyebabkan terlalu banyak pasien yang meninggal dunia. Karena itu, dia mendesak seluruh warga Afrika Selatan untuk mendapatkan vaksinasi penuh.

"Pemerintah ingin dapat mengelola gelombang keempat tanpa pembatasan atau lockdown yang lebih ketat selama Natal," imbuhnya.

Ilmuwan terkemuka dari Institut Nasional untuk Penyakit Menular Afrika Selatan Michelle Groome mengatakan negara itu menghadapi kenaikan yang belum pernah terjadi sebelumnya atau infeksi dalam waktu singkat karena varian Omicron.

"Infeksi juga berpindah dari kelompok usia yang lebih muda ke orang yang lebih tua," katanya.

Menurutnya, tenaga medis sedang menyiapkan perawat untuk pasien dewasa dan anak-anal, termasuk tempat tidur, lantaran terjadi peningkatan penerimaan di antara anak-anak di bawah empat tahun.

Seperti diketahui, varian Omicron telah terdaftar sebagai varian yang menjadi perhatian (variant of concern) oleh Badan Kesehatan Dunia atau WHO. Para ilmuwan masih mengumpulkan data untuk menentukan seberapa menular Omicron dan tingkat keparahan penyakit yang ditimbulkannya. (Fitri Sartina Dewi, Feni Freycinetia Fitriani)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Saeno

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.