Bisnis, JAKARTA - Baru-baru ini Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melontarkan kekhawatirannya soal dampak perubahan iklim terhadap perekonomian Indonesia. Dia merujuk riset lembaga asal Swiss tahun 2021 yang meramalkan ekonomi dunia bakal kehilangan lebih 10% bila mengabaikan kesepakatan Paris.
Tahun 2030, PDB Indonesia diperkirakan merosot hingga 45%. Imbas krisis iklim Indonesia merugi Rp112,2 triliun (0,5%) PDB tahun 2023 (CNBC, 2022). Kekhawatiran Menkeu bukan tak beralasan. Indikator perubahan iklim seperti emisi gas rumah kaca (EGRK), tingginya permukaan laut, banjir rob, kenaikan suhu air laut hingga keasaman air laut jadi alarm bagi setiap negara.
Makanya mitigasi dan adaptasi jadi keniscayaan.
Sektor kelautan juga mengalami hal serupa. Penulis menyorot dampak perubahan iklim terhadap ekonomi kelautan. Perubahan iklim global telah memicu kerugian ekonomi global dan sektor kelautan. Ragam penelitian mengonfirmasinya.