Bisnis, JAKARTA - Dampak pandemi Covid-19 masih meninggalkan luka saat dunia harus bersiap menghadapi ancaman resesi global. Perang Rusia dan Ukraina, pengetatan kebijakan moneter Bank Sentral AS, lockdown di China menjadi faktor yang mendorong inflasi bahkan stagflasi. Apalagi, sebelum meletus krisis geopolitik di Eropa Timur, sejumlah negara maju sudah berada dalam bayang-bayang kesulitan.
Tidak mengherankan jika Presiden Bank Dunia David Malpass mengingatkan soal resesi yang bisa menyergap banyak negara.
“GEP (Global Economic Prospects) memiliki catatan fokus khusus pada risiko stagflasi, termasuk perbandingan dengan tahun 1970-an. Bagi banyak negara, resesi akan sulit dihindari,” ujar Malpass, Selasa (7/6/2022).
Dikutip dari wikipedia, resesi atau kemerosotan adalah kondisi ketika produk domestik bruto (GDP) menurun atau ketika pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal atau lebih dalam satu tahun.