Apa Kabar Ruas Terakhir Jalan Tol Trans-Jawa?

Jalan tol Probolinggo—Banyuwangi dengan total panjang 171,52 km akan menjadi titik akhir jaringan jalan tol Trans-Jawa dengan masa konsesi 35 tahun dan total investasi Rp23,30 triliun.

Zufrizal
30 Jul 2021 - 14.03
A-
A+
Apa Kabar Ruas Terakhir Jalan Tol Trans-Jawa?

Persiapan peresmian jalan tol Pasuruan-Probolinggo, April 2019./Antara

Bisnis, JAKARTA — Proyek jalan tol Trans-Jawa hingga kini belum sepenuhnya tuntas. Ada dua proyek di Jawa Timur yang masih berproses meskipun ruas Pasuruan—Probolinggo (Paspro) seksi 1—3 sudah beroperasi sejak 2 tahun lalu, tinggal seksi 4 ruas Probolinggo Timur—Gending yang harus diselesaikan.

Di sisi lain, progres proyek jalan tol Probolinggo—Probowangi (Probowangi) sepanjang 171,52 kilometer hingga kini seolah-olah jalan di tempat kendati perjanjian pengusahaan jalan tol sudah ditandatangani sejak Desember 2017.

PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi (JPB), selaku pemegang konsesi jalan tol Probowangi, kini memacu proses pembebasan lahan untuk pembangunan jalan tol tersebutagar pekerjaan konstruksi dapat dimulai tahun depan.

Adi Prasetyanto, Direktur Utama JPB, mencatat progres pembebasan lahan untuk seksi 1 ruas Probolinggo—Besuki sepanjang 29,6 km mencapai 24,88 persen hingga akhir bulan ini.

Adi mengatakan bahwa sesuai dengan jadwal, pembebasan lahan untuk seksi 1 ditargetkan selesai pada akhir 2021 sehingga rencana pengerjaan konstruksi dapat dimulai pada 2022.

Jika semuanya sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan, menurut dia, target penyelesaian konstruksi untuk seksi 1 dapat rampung pada 2024.

“Pelaksanaan konstruksi sekarang belum dapat dimulai sehingga fokus JPB kini mendukung Pejabat Pembuat Komitmen Pengadaan Lahan untuk mempercepat proses pembebasan lahan untuk seksi 1 Probolinggo—Besuki, agar target dari pengerjaan konstruksi sesuai dengan jadwal,” jelas Adi melalui siaran pers, Kamis (29/7/2021).

Sumber: BPJT, posisi 15 Mei 2021

Upaya yang telah dilakukan PT JPB bersama PPK untuk percepatan antara lain dengan mengusulkan alokasi pengadaan pendanaan tanah pada 2021, berkoordinasi dengan Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Dia menambahkan saat ini yang menjadi prioritas dari PT JPB adalah seksi 1 ruas Probolinggo—Besuki di Kabupaten Probolinggo, menyesuaikan dengan rencana alokasi pendanaan tanah dari pemerintah.

Konstruksi Tol Probowangi Baru Bisa Dimulai Awal 2019, Mengapa? - Ekonomi  Bisnis.com

Namun, lanjut Adi, pihaknya juga terus melakukan pemantauan untuk sksi 2 Besuki—Bajulmati (Kabupaten Situbondo) sepanjang 110,9 km serta seksi 3 Bajulmati—Ketapang (Kabupaten Banyuwangi) sepanjang 31 km yang proses pembebasan lahannya juga terus berlangsung.

“Pada Juni 2021 lalu juga dilaksanakan pembayaran uang ganti kerugian untuk 22 bidang lahan menggunakan pembayaran langsung Lembaga Manajemen Aset Negara,” ujarnya.

Infografis Lokasi TI, TIP dan TIS Trans Jawa

Jalan tol Probolinggo—Banyuwangi dengan total panjang 171,52 km akan menjadi titik akhir jaringan jalan tol Trans-Jawa dengan masa konsesi 35 tahun dan total investasi Rp23,30 triliun. Jika sudah terbangun nanti, ujung barat hingga ujung timur Pulau Jawa akan terhubung dengan jalan tol sehingga mempermudah mobilitas orang, barang, dan jasa.

TOL RIAU—SUMBAR

Pada perkembangan lain,  Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyambut baik usulan dari Pemerintah Provinsi Riau agar pemerintah membangun jalan tol Rengat—Dharmasraya.

Basuki mengatakan hal itu pada rapat koordinasi Percepatan Pembangunan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Provinsi Riau secara virtual bersama Kemenko Maritim dan Investasi dan Pemprov Riau.

"Usulan ini bagus, karena rute itu jalan keluar dari Sumbar untuk bisa terhubung ke Riau langsung, daripada lewat Pangkalan agak jauh," ujarnya Rabu (28/7/2021).

Basuki mengakui proyek tol Rengat—Dharmasraya nantinya bisa menjadi penghubung Riau dengan Sumbar lewat jalan bebas hambatan.

Gubernur Riau Syamsuar mengatakan bahwa pengusulan proyek ini nantinya bisa menjadi jalur alternatif apabila jalan nasional di Pangkalan terganggu.

Foto udara Tol Pekanbaru-Dumai di Riau, Sabtu (26/9/2020).  - Antara Foto/FB Anggoro

Foto udara Tol Pekanbaru-Dumai di Riau, Sabtu (26/9/2020). - Antara Foto/FB Anggoro

Selain itu dengan adanya tol, diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi kedua daerah yaitu Riau dan Sumatra Barat, seperti yang sudah berjalan di ruas tol di Sumatra lainnya.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Riau menyatakan dukungannya terhadap usulan pembangunan proyek tol Dharmasraya—Rengat yang diajukan masing-masing pemda kepada pemerintah pusat.

Gubernur Syamsuar mengakui pembangunan jalan tol akan mendorong kemajuan bagi setiap daerah. Oleh karena itu, pihaknya memberikan dukungan agar usulan itu dapat diakomodir pemerintah.

"Kami berharap aspirasi dan usulan pembangunan tol Dharmasraya - Rengat ini dapat didengar oleh pemerintah pusat, sehingga nantinya jalan tol ini akan dinikmati oleh masyarakat di Riau, Sumbar maupun Jambi," ujarnya Jumat (23/7/2021).

Menurutnya gagasan yang diajukan sejumlah pemda kabupaten seperti Dharmasraya, Sijunjung di Sumbar, dan Indragiri Hulu serta Kuantan Singingi di Riau perlu mendapatkan dukungan pemerintah pusat.

Dia menilai dengan adanya jalan tol yang menghubungkan Dharmasraya dengan Rengat, akan mendorong peningkatan ekonomi di daerah yang dilalui jalan tol tersebut, seperti yang sudah dirasakan di proyek tol Pekanbaru—Dumai setelah beroperasi sejak tahun lalu. (Arif Gunawan/M. Syahran W. Lubis)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Zufrizal

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.