APEC Didorong Komitmen Memperkuat Kemitraan Ekonomi Asia Pasifik

Tindakan kolektif dan upaya-upaya kemitraan perlu menjadi tulang punggung dalam mewujudkan kebijakan yang inklusif. Selain itu, kebijakan perdagangan terkait lingkungan harus sejalan dengan pengentasan kemiskinan dan pembangunan berkelanjutan untuk semua.

Jaffry Prabu Prakoso
May 27, 2023 - 8:00 AM
A-
A+
APEC Didorong Komitmen Memperkuat Kemitraan Ekonomi Asia Pasifik

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan pada pertemuan Asia Pacific Economic Cooperation Ministers Responsible for Trade/APEC MRT), Jumat (26/5/2023). /Dok. Kemendag

Bisnis, JAKARTA – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mendorong kepada Ekonomi APEC agar terus berkomitmen memperkuat kemitraan kawasan Asia Pasifik. Hal tersebut menjadi penting, terutama dalam menghadapi tantangan-tantangan ekonomi di masa depan. 

Untuk itu, tambah pria yang disapa Zulhas tersebut, ekonomi APEC harus mempersiapkan diri dengan mendorong kebijakan yang merangkul semua anggota untuk berkembang.

“Para Menteri Perdagangan APEC perlu terus berkomitmen mendorong kebijakan perdagangan yang berkelanjutan dan inklusif untuk mengatasi tantangan ini. Kemitraan di kawasan harus diperkuat. Kita harus membangun pemahaman dan strategi bersama,” katanya pada pertemuan Asia Pacific Economic Cooperation Ministers Responsible for Trade/APEC MRT) melalui keterangan pers, Sabtu (27/5/2023).


Sejalan dengan pernyataan tersebut, Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono menyampaikan intervensi saat pertemuan agar APEC memastikan pembangunan ekonomi dan pemulihan pascapandemi dilakukan secara bersama-sama. Dengan kata lain, semua anggota APEC harus pulih dan tumbuh tanpa meninggalkan anggota lainnya.

“APEC harus memimpin dan memberi teladan dalam membangun pemulihan ekonomi yang lebih baik, yang dipadukan dengan transisi ekonomi hijau dan transformasi digital. Namun, yang terpenting adalah memastikan tidak ada negara yang tertinggal,” kata Djatmiko.

Baca juga: Dampak Minim Industri Sawit atas UU Deforestasi

Dalam intervensinya, Djatmiko juga menyampaikan perkembangan Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2023. Semuanya adalah membangun peta jalan harmonisasi standar ASEAN untuk mendukung implementasi sustainable development goals 2030 dan kerangka kerja transisi pembiayaan untuk mendukung pembiayaan berkelanjutan dan ekonomi hijau.

Menurut Zulhas, tindakan kolektif dan upaya-upaya kemitraan perlu menjadi tulang punggung dalam mewujudkan kebijakan yang inklusif. Selain itu, kebijakan perdagangan terkait lingkungan harus sejalan dengan pengentasan kemiskinan dan pembangunan berkelanjutan untuk semua.

Baca juga: PHK Industri Padat Karya Tak Cukup Dibendung dengan Permenaker

“Sekarang bukan waktu yang tepat untuk rivalitas dan kompetisi. Kita harus mengambil tindakan kolektif dan mempromosikan kemitraan daripada saling menyalahkan. Penyalahgunaan isu lingkungan sebagai hambatan perdagangan adalah kesalahan besar. Hal ini justru akan menggerus kepercayaan terhadap kerja sama di kawasan, dan malah menghalangi pembangunan berkelanjutan,” jelasnya.

Editor: Jaffry Prabu Prakoso