Bisnis, JAKARTA — Pemilihan Umum Presiden 2024 yang sebentar lagi digelar, bakal menjadi penentu akankah warisan ekonomi dan kebijakan dari Presiden Joko Widodo selama 10 tahun terakhir bakal berlanjut atau tidak.
Pilpres kali ini sejak awal telah memantik polemik publik lantaran adanya manuver penuh drama di kalangan elit politik. Presiden Jokowi yang adalah kader PDI-P, justru berbalik mendukung Prabowo Subianto dari Partai Gerindra, setelah putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, dipinang menjadi calon wakil presiden.
Tak dapat dipungkiri, peralihan dukungan Jokowi ini menjadikan elektabilitas pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD yang disokong oleh PDI-P anjlok. Padahal, dalam survei-survei awal sejak tahun lalu, Ganjar kerap berada di posisi puncak elektabilitas.
Bahkan, dalam survei terakhir, elektabilitas Ganjar-Mahfud justru paling rendah, berada di bawah pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin).