Bisnis, JAKARTA — Ambisi pemerintah untuk segera merealisasikan standar industri hijau atau SIH ditanggapi dingin oleh pelaku industri baja di dalam negeri. Pengusaha menilai Indonesia masih jauh dari siap, padahal negara produsen lainnya sudah agresif menerapkan green label.
Ketua Umum Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA) Silmy Karim mengatakan standardisasi hijau untuk industri baja di dalam negeri baru sekadar rencana.
Indonesia saat ini juga belum memiliki peta jalan untuk menghijaukan industri baja yang dikenal dengan sebutan mother of industry tersebut.
"[Standaridasi] yang basic saja seperti SNI [Standar Nasional Indonesia] belum diatur wajib di seluruh lini produk hulu-hilir, apalagi yang advance seperti green label," kata Silmy saat dihubungi, akhir pekan.