Bisnis, JAKARTA - Pencapaian target investasi senilai Rp1.650 triliun pada tahun ini cukup menantang, lantaran sepanjang tahun dihelat agenda politik mulai dari Pemilihan Presiden hingga Pemilihan Kepala Daerah. Situasi ini pun memaksa investor untuk wait and see.
Apalagi, secara historis, pertumbuhan ekonomi pada tahun digelarnya pemilu selalu turun setidaknya sejak Pemilu 2004 yang dipicu oleh perlambatan konsumsi dan investasi, mesin utama pendorong produk domestik bruto.
Di sisi lain, ekspektasi dunia usaha pada awal tahun ini terbilang cukup positif, tercermin dari Survei Kegiatan Dunia Usaha yang menggambarkan adanya rencana investasi pada awal 2024. Situasi ini perlu dimanfaatkan oleh pemerintah untuk tetap mempertahankan performa penanaman modal, yang pada 2023 berhasil mencapai Rp1.418,9 triliun atau 101% dari target.
Siasat yang ditempuh pemerintah adalah dengan berfokus pada tiga sektor prioritas untuk menembus target investasi pada tahun ini, yakni infrastruktur, jasa, serta penghiliran. Khusus penghiliran sumber daya alam, akan diperluas pada sektor di luar pertambangan. Hal ini dilakukan dalam rangka menjaga momentum optimism ekspansi dunia usaha di tengah ketidakpastian global yang dilinierkan dengan arah pembangunan nasional.