Arifin Panigoro, si Raja Minyak Indonesia Itu Kini Telah Pergi

Arifin adalah seorang pengusaha Indonesia berdarah Gorontalo yang dijuluki 'Raja Minyak Indonesia'. Memulai kiprahnya di industri minyak dan gas pada 1980, Arifin sukses menjadikan Medco sebagai perusahaan pertambangan migas swasta terbesar di Indonesia.

Ibeth Nurbaiti

28 Feb 2022 - 10.30
A-
A+
Arifin Panigoro, si Raja Minyak Indonesia Itu Kini Telah Pergi

Arifin Panigoro - Dok. Wantimpres.

Bisnis, JAKARTA — Pengusaha minyak dan gas bumi Arifin Panigoro meninggal dunia di Amerika Serikat pada Minggu (27/2/2022) pukul 02.29 waktu Rochester Minneapolis atau Senin (28/2) pukul 03.29 waktu Indonesia Barat.

Pendiri Grup Medco itu menghembuskan napas terakhirnya pada usia 76 tahun setelah mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit setempat.  

Arifin yang lahir pada 14 Maret 1945 di Bandung, Jawa Barat adalah seorang pengusaha Indonesia berdarah Gorontalo yang dijuluki 'Raja Minyak Indonesia'. Memulai kiprahnya di industri minyak dan gas pada 1980, Arifin sukses menjadikan Medco sebagai perusahaan pertambangan migas swasta terbesar di Indonesia.

Alumni Teknik Elektro, Institut Teknologi Bandung itu memulai kariernya sebagai kontraktor instalasi listrik dari pintu ke pintu. Tujuh tahun berselang dari kelulusannya sebagai mahasiswa ITB, Arifin mendirikan sebuah perusahaan kontraktor partikelir di bidang jasa pengeboran migas di daratan pada 1980. Perusahaan inilah yang menjadi cikal bakal Grup Medco. 

Baca juga: Komitmen Kuat Medco Menjadi Perusahaan Terkemuka di Energi Hijau

Arifin mendirikan Medco pada 9 Juni 1980 dengan nama Meta Epsi Pribumi Drilling Company atau Medco. Medco kemudian dikenal saat memulai usaha pengeboran minyak pada 1981, yang salah satu modalnya dari bantuan pemerintah.

Salah satu tonggak sejarah Medco adalah mengambil alih sepenuhnya kepemilikan Stanvac dari asing melalui sebuah tender pada 1995, dan kemudian mengubah namanya menjadi Expan. Sebelumnya, pada 1992 Medco juga mengakuisisi Tesoro di Kalimantan Timur. Berkat akuisisi-akusisi itu, Arifin mendapatkan julukan sebagai Raja Minyak Indonesia.

Medco pun sukses mendapatkan satu per satu kontrak tender eksplorasi dan eksploitasi minyak dari Pemerintah Indonesia, walaupun pada saat itu hanya bermodalkan 1 rig.

Adapun pada 1994, Medco Energi melakukan penawaran umum saham perdana atau IPO. Kala itu, emiten berkode saham MEDC tersebut melepas saham pada level Rp4.350 per lembar.

Lalu pada 1998, Arifin Panigoro mengundurkan diri dari kepengurusan perseroan dan memilih peran sebagai Penasihat, khususnya dalam hal mengarahkan peluang-peluang usaha baru di bidang migas.

Saat ini, Medco menggarap berbagai bisnis industri hulu berupa eksplorasi dan produksi migas, pertambangan tembaga, pertambangan emas, dan industri hilir di bidang pembangkit listrik.

Arifin Panigoro tercatat memiliki kekayaan sebesar US$550 juta atau setara Rp7,86 triliun (kurs Rp14.300 per dolar AS). Dengan kekayaannya tersebut, pria kelahiran Bandung ini masuk daftar orang terkaya di Indonesia. Arifin berada di urutan ke-47 orang terkaya di Indonesia versi Forbes. 

Dalam karier politiknya, seperti dikutip Antara, Arifin dikenal sebagai sosok yang dekat dengan kalangan mahasiswa. Dia pernah dituduh menggagalkan Sidang Umum MPR yang hendak melantik Soeharto menjadi presiden untuk ketujuh kalinya pada 1998.

Kala itu, Arifin melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh politik di Hotel Radison, Yogyakarta.

Saat aksi mahasiswa kian memanas dan meminta Soeharto turun, Arifin memberikan bantuan logistik kepada para mahasiswa yang melakukan demonstrasi di Gedung DPR.


Bantuan itu Arifin berikan untuk mencegah kekacauan dan kerusuhan. Dia tak ingin ada sentimen anti Tionghoa maupun permusuhan di antara golongan Muslim dan non-Muslim meluas ke seluruh Indonesia.

Setelah Soeharto lengser, Arifin lantas bergabung dengan partai politik PDIP dan mencalonkan diri sebagai anggota DPR untuk daerah pemilihan Kabupaten Tangerang pada 1999.

Pada 2005, Arifin kemudian mengundurkan diri dari DPR dan PDIP, lalu membentuk Partai Demokrasi Pembaruan. Partai itu didirikan oleh beberapa mantan anggota PDIP yang pernah dekat dengan Megawati Soekarnoputri.

Selain berkontribusi dalam bidang ekonomi dan politik, Arifin Panigoro juga turut berkontribusi dalam mengembangkan olahraga sepak bola nasional melalui turnamen Piala Medco dan tercatat sebagai penggagas Liga Primer Indonesia.

Hingga menjelang akhir usianya, Arifin masih aktif berkiprah untuk negeri ini. Pada 17 Desember 2021, Arifin Panigoro melaksanakan pertemuan terbatas dengan berbagai pihak membahas tentang pemetaan aspirasi dan lapangan pekerjaan anak muda pengangguran di Indonesia.

Berdasarkan siaran wantimpres, pada kegiatan tersebut ikut hadir Pungki Sumadi (Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan), Muchtar Aziz (Direktur Bina Standardisasi Kompetensi dan Program Pelatihan, Kementerian Ketenagakerjaan RI) dan Kazutoshi Chatani (Employment Specialist ILO Jakarta).

Dalam kesempatan tersebut, dibahas tentang kondisi terkini serta berbagai strategi yang dapat diupayakan bagi pengangguran di kalangan generasi muda Indonesia. Upaya guna mengurangi pengangguran tersebut perlu melibatkan lintas sektor, baik pemerintah, lembaga pendidikan, serta dunia usaha dan dunia industri.

Kini, sosok yang juga merupakan anggota Dewan Pertimbangan Presiden yang juga sangat aktif mempercepat pengendalian Tuberkulosis di Indonesia sebagai Ketua Dewan Pembina Stop TB Partnership itu telah pergi untuk selamanya.

Arifin bersama istrinya Raisis Kartiwa dikaruniai dua orang anak, yakni Maera Hanafiah A. Panigoro dan Yaser Mairi A. Panigoro. 

Direktur Utama PT Medco Energi Internasional Tbk. Hilmi Panigoro memohon maaf serta berterima kasih atas dukungan dan doa yang diberikan oleh khalayak atas kepergian sosok tersebut. 

“Mohon dimaafkan apabila ada kekhilafan selama beliau beraktivitas selama ini,” katanya dalam keterangan resmi, Senin (28/2/2022). 

Jenazah Arifin Panigoro akan diterbangkan ke Indonesia, dan menurut rencana akan disemayamkan di rumah duka Griya Jenggala, Jl. Jenggala 1 No. 2, Kebayoran Baru, Jakarta.

Selamat jalan Pak Arifin Panigoro bin Yusuf Panigoro, Raja Minyak Indonesia yang juga penerima Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Nararya.. (Pandu Gumilar/Rayful Mudassir/ Faustina Prima Martha)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Ibeth Nurbaiti

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.