Bisnis, JAKARTA - Pemerintah Amerika Serikat mulai meninggalkan pendekatan perjanjian dagang tradisional karena dinilai telah memicu deindustrialisasi negara itu dan sebagai bagian dari strategi untuk mengalahkan pengaruh China.
Hal itu terlihat dari pernyataan Perwakilan Dagang AS Katherine Tai di depan DPR pada Jumat (24/3/2023). Menurutnya, perjanjian tradisional seperti perjanjian perdagangan bebas atau free trade agreement (FTA) telah memicu melemahkan perekonomian AS.
Sepanjang Presiden Joe Biden menjabat sejak 2021, belum ada perjanjian FTA lain yang diteken.Alih-alih FTA, administrasi Biden lebih memilih untuk memajukan perjanjian inisiatif yang berfokus pada rantai pasok dan lingkungan, seperti Indo-Pacific Economic Framework, termasuk dengan Indonesia, dan juga Americas Partnership for Economic Prosperity.
Sejatinya terdapat beberapa benefit dalam FTA Amerika untuk mengamankan pasokan bahan baku tekstil dan pertanian seperti yang terangkum dalam perjanjian dengan Amerika Tengah.