Bisnis, JAKARTA — Meski kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia serta harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi bakal memperlemah daya beli masyarakat, sejumlah emiten properti papan atas mengaku tidak begitu khawatir terhadap potensi dampaknya kepada laju kinerja keuangan mereka.
Emiten-emiten ini berpandangan kedua faktor tersebut hanya akan minim dampaknya terhadap peningkatan biaya bunga kredit pemilikan rumah (KPR) atau daya beli masyarakat. Sebagai emiten papan atas dengan brand yang kuat, mereka yakin penjualan mereka akan tetap kuat.
Sekretaris Perusahaan PT Summarecon Agung Tbk., Jemmy Kusnadi, mengatakan bahwa perusahaannya tidak melihat pengaruh yang signifikan dari kenaikan BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) menjadi 3,75 persen terhadap penjualan.
Sementara itu, terkait dengan kenaikan harga BBM subsidi, Jemmy menyebut masih akan melihat seberapa besar dampaknya terhadap biaya produksi.