Bisnis, JAKARTA — Tahun ini bakal menjadi momentum bagi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. untuk dapat membalikkan kondisi bisnisnya setelah pergulatan panjang pascakrisis pandemi Covid-19 yang nyaris menghantarkan perseroan ke lembah kebangkrutan.
Hingga kini, emiten berkode saham GIAA ini masih berjuang untuk memperbaiki kinerjanya. Laporan keuangan terakhir perseroan masih mencatatkan ekuitas negatif, atau nilai utang yang lebih tinggi dibanding asetnya.
Defisiensi modal ini menjadikan perseroan masih rentan terhadap kemungkinan untuk kembali gagal memenuhi kewajiban keuangannya. Meski begitu, para kreditur perseroan sebelumnya telah merestui skema restrukturisasi yang dirancang perseroan, sehingga BUMN ini masih memiliki nafas yang cukup panjang untuk dapat memperbaiki bisnisnya.
Untuk itu, tahun ini perseroan merancang beragam strategi untuk dapat meningkatkan kinerja bisnisnya. Lagi pula, meski ketidakpastian masih tinggi, kondisi ekonomi tahun ini kemungkinan sudah akan jauh lebih stabil dibanding kondisi saat pandemi. Belum lagi, era suku bunga tinggi berpotensi segera usai.