Bisnis, JAKARTA - Tekanan ekonomi dunia menciptakan kontraksi nyata bagi industri pengolahan Tanah Air Sejak akhir 2022. Kondisi ini akan menjadi pijakan awal yang menantang bagi sektor ini di tengah lesunya pasar global yang telah memaksa pabrik dalam negeri merumahkan karyawannya.
Hal ini tercermin dari Prompt Manufacturing Index (PMI) BI yang tercatat sebesar 50,06 persen pada kuartal I/2022, lebih rendah dari 53,71 persen pada kuartal sebelumnya. Kendati turun, angka itu masih menunjukkan fase ekspansi karena masih di atas 50 poin.
Laporan tersebut memerinci, berdasarkan komponen pembentuknya, volume produksi tercatat melambat dengan indeks sebesar 50,29 persen pada kuartal IV/2022, lebih rendah dari 57,12 persen pada kuartal III/2022.
Perlambatan produksi terjadi pada subsektor makanan, minuman, dan tembakau, semen dan barang galian non logam, alat angkut, mesin dan peralatannya, serta kertas dan barang cetakan.