Babak Baru Penuh Potensi Integrasi Bank Jago dan Gopay

Bank Jago dan Gopay mengumumkan tahap baru integrasi layanan keuangan yang memungkinkan masyarakat dapat menikmati layanan keguangan yang lebih beragam dan inovatif untuk kebutuhan sehari-hari. Potensi peningkatan nasabah baru Bank Jago pun makin besar.

Dionisio Damara

25 Nov 2021 - 20.54
A-
A+
Babak Baru Penuh Potensi Integrasi Bank Jago dan Gopay

Gojek resmi mengumumkan kolaborasi dengan Bank Jago, Kamis (22/7/2021). Integrasi tahap awal dengan aplikasi Jago akan melengkapi opsi pembayaran non-tunai yang tersedia di aplikasi Gojek. /Dok. Bank Jago

Bisnis, JAKARTA — Kolaborasi antara PT Aplikasi Karya Anak Bangsa atau Gojek dan PT Bank Jago Tbk. (ARTO) kini memasuki babak baru. Bank Jago kini makin mantap masuk dalam ekosistem Gojek setelah sukses menuntaskan integrasi tahap baru dengan dompet digital Gojek, yakni Gopay.

Selama ini, Gopay atau PT Dompet Karya Anak Bangsa memang sudah menjadi salah satu pemegang saham terbesar di Bank Jago, yakni sebesar 21,4 persen. Meski begitu, status pengendali bank ini masih di tangan PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia yang menggenggam 29,8 persen saham ARTO.

Oleh karena itu, sejak lama sudah dapat dipastikan bahwa integrasi antara Bank Jago dan Gopay ini bakal terjadi, sebab tujuan Gojek mengakuisisi ARTO tidak lain adalah untuk memperkuat ekosistem bisnis keuangannya.

Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar mengumumkan peresmian integrasi tersebut hari ini, Kamis (25/11). Kharim mengatakan bahwa integrasi tahap lanjutan ini akan memberikan kemudahan dalam pengaturan keuangan dan akses perbankan digital bagi nasabah Bank Jago dan Gopay.

Masyarakat dapat langsung membuka rekening Bank Jago dari aplikasi Gojek kurang dari 5 menit, dan rekening tersebut tidak dikenakan biaya administrasi dan saldo minimal. Pengguna GoPay juga dapat menikmati bebas biaya top-up antara Jago GoPay.

Menurut Kharim integrasi tersebut merupakan terobosan baru dalam mempercepat inklusi keuangan kepada masyarakat. Pasalnya, kolaborasi ini memiliki cara baru dalam menawarkan layanan keuangan pada pengguna GoPay.

“Sehingga, nanti para pengguna atau nasabah dapat pengalaman bertransaksi yang relevan dengan gaya hidupnya, yaitu secara praktis, seamless, dan juga jauh lebih cepat,” ujarnya dalam konferensi pers daring, Kamis (25/11).

Kharim mengatakan bahwa integrasi tersebut melengkapi inovasi sebelumnya, yakni nasabah Bank Jago dapat menghubungkan Kantong Jago, salah satu fitur milik perseroan, untuk membantu nasabah dalam mengatur keuangan dengan aplikasi gojek.

“Nasabah juga dapat mengalokasikan dana di Kantong Jago dan menggunakan Kantong tersebut untuk membayar berbagai layanan seperti transportasi, makanan, dan tagihan yang ada di dalam aplikasi Gojek,” ujarnya.

Kharim menambahkan bahwa hal itu turut mempermudah pengguna dalam pembayaran tanpa perlu melakukan isi ulang atau top-up. Integrasi platform layanan on-demand dengan bank digital ini jadi yang pertama di Indonesia.

Sementara itu, CEO Gopay Hans Patuwo menuturkan integrasi ini merupakan bentuk komitmen Gopay yang mendukung inklusi keuangan melalui berbagai inovasi pembayaran bagi pengguna.

Hans menyatakan bahwa Gopay telah berkembang dari metode pembayaran yang hanya dapat digunakan di dalam aplikasi Gojek, hingga saat ini menjadi salah satu pembayaran digital terbesar dengan layanan paling lengkap, seperti untuk membayar tagihan hingga investasi.

“Kerjasama dengan Bank Jago mengukuhkan langkah Gopay dalam memberikan akses layanan keuangan yang mudah dan terpercaya kepada seluruh lapisan masyarakat Indonesia.”

Hans juga mengatakan kolaborasi ini diharapkan dapat mendukung misi pemerintah untuk mencapai target tingkat inklusi keuangan sebesar 90 persen pada tahun 2024. Berdasarkan data, saat ini baru sekitar 61,7 persen masyarakat Indonesia memiliki akun bank.

Hasil riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) baru-baru ini menunjukkan satu dari lima pengguna Gopay tidak memiliki atau menggunakan rekening bank secara aktif.

Riset ini juga mengungkapkan bahwa konsumen tidak hanya melihat Gopay sebagai alat pembayaran, tetapi juga juga sebagai sarana pengaturan keuangan dan jembatan ke layanan keuangan. Selain itu, satu dari empat pengguna Gopay tertarik membuka rekening bank melalui Gopay.

Sebagai catatan, Jago dan Gojek telah melakukan tahap awal integrasi pembayaran pada Juli 2021, di antaranya menghubungkan Kantong Jago dengan Gojek, membayar Gojek melalui Kantong Jago, dan bebas biaya pengisian dan penarikan dana di Gopay melalui Bank Jago.

Manajemen Bank Jago dalam paparan publik pada September 2021 menyatakan bakal memperbanyak integrasi pembayaran dan pengelolaan keuangan dengan Gojek dan GoPay.

Di antaranya, mendata profil nasabah Gopay dan Jago di satu alur yang nyaman, kemudian membayar dari Kantong Jago di semua merchant melalui Gopay. Integrasi tersebut juga memungkinkan akses ke fitur Jago lainnya, semisal tabungan atau kartu yang terhubung.

Selain itu, para pelanggan juga dapat mengelola dana atau uang digital di Gopay melalui aplikasi Jago. Selain terintegrasi dengan Gojek, saat ini aplikasi Jago telah terhubung dengan aplikasi reksadana online Bibit.id.

Kharim mengatakan fitur Kantong Jago yang terhubung dengan aplikasi Bibit dan Gojek juga membuat pengelolaan keuangan menjadi lebih disiplin, inovatif, dan kolaboratif.

Selain berkolaborasi dengan Bibit dan Gojek, Jago juga bekerjasama dengan sejumlah fintech lending, multifinance, dan institusi keuangan lain berbasis digital.

Pola kerja sama pembiayaan (partnership lending) ini memampukan Jago untuk ekspansif, tetapi dengan pengelolaan risiko yang lebih terkendali. Hal ini tercermin pada rasio kredit bermasalah (NPL) yang berada di level 0,6 persen.

TAWARKAN EFISIENSI

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai kerja sama antara Bank Jago dan Gopay dapat memacu masyarakat untuk membuka tabungan dan melakukan manajemen keuangan personal dengan aplikasi yang sudah familiar.

Menurutnya, kerja sama tersebut menawarkan efisiensi kepada nasabah sehingga tidak perlu datang ke kantor cabang hanya untuk membuka rekening. Cukup dengan mengunduh satu aplikasi, layanan keuangan sudah ada di dalam genggaman.

“Semakin mudah akses ke perbankan, maka tingkat inklusi keuangan akan semakin meningkat,” ujar Bhima saat dihubungi Bisnis, Kamis (25/11).

Di sisi lain, kata Bhima, rekening bank digital itu diproyeksikan tidak sekadar untuk pembayaran layanan Gojek, tetapi juga akan merambah investasi reksadana, surat utang, dan saham, serta pengembangan produk bancassurance atau insurtech.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Emanuel Berkah Caesario

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.