Badan Geologi Perbarui Peta Kawasan Rawan Bencana Gunung Semeru

Badan Geologi akan menerjunkan ahli untuk melakukan pemetaan dan penelitian guna identifikasi awal dalam memperbarui peta kawasan rawan bencana gunung api Semeru.

Zufrizal

9 Des 2021 - 16.26
A-
A+
Badan Geologi Perbarui Peta Kawasan Rawan Bencana Gunung Semeru

Erupsi Gunung Semeru pada Sabtu (4/12/2021) sore/Antara

Bisnis, JAKARTA — Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral akan menurunkan tim ahli untuk memperbarui peta kawasan rawan bencana Gunung Semeru pascaerupsi, Sabtu (4/12/2021).

Saat ini, tim Badan Geologi berada di lokasi terdampak bencana melakukan pengambilan gambar dengan pesawat tanpa awak (drone) untuk mendapatkan gambaran terkini bukaan kawah yang mengarah ke selatan dan tenggara.

"Hingga beberapa hari ke depan kegiatan ini masih kita lakukan, terutama di sekitar bukaan kawah yang ke arah selatan dan tenggara. Direncanakan besok atau lusa akan hadir lagi tim dari Badan Geologi untuk membantu kegiatan penelitian," tutur Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Andiani seperti dikutip dari laman Kementerian ESDM, Rabu (8/12/2021).

Badan Geologi, katanya, akan menerjunkan ahli untuk melakukan pemetaan dan penelitian guna identifikasi awal dalam memperbarui peta kawasan rawan bencana (KRB) gunung api Semeru.

Kondisi Gunung Semeru pasca erupsi terpantau dari udara

Foto udara kondisi Gunung Semeru terlihat dari Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, Senin (6/12/2021). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi meminta warga di sekitar kawasan Gunung Semeru tetap waspada karena potensi erupsi gunung tersebut masih bisa terus terjadi. ANTARA FOTO/Seno/hp.

"Minggu depan diturunkan lagi tim untuk melakukan pemetaan, dalam rangka memperbarui peta KRB. Ini menjadi concern Badan Geologi sehingga banyak ahli yang akan kami turunkan, mulai dari ahli geologi lingkungan hingga ahli kebencanaan, semua akan diturunkan, sekitar 1015 orang. Kami akan all out," kata Andiani.

Sekretaris Badan Geologi Ediar Usman menambahkan bahwa ahli geologi tata lingkungan akan membantu memetakan wilayah mana yang sudah tidak bisa dijadikan tempat tinggal sekaligus memberikan rekomendasi wilayah yang aman untuk dijadikan hunian.

"Tentu akan dipilih wilayah yang aman dan ketersediaan air tanah yang memadai untuk kehidupan ke depannya," tuturnya.

Andiani mengimbau agar peta-peta yang dikeluarkan oleh Badan Geologi, termasuk peta KRB, benar-benar dijadikan acuan agar masyarakat memahami karakter geologi suatu tempat karena apa yang digambarkan di dalam peta tersebut merupakan prediksi.

"Apa yang digambarkan di dalam peta geologi itu tidak pernah ingkar janji. Jadi, mohon peta-peta yang sudah dikeluarkan Badan Geologi betul-betul dijadikan acuan karena peta itu bercerita banyak," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Zufrizal

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.