Bisnis, JAKARTA – Pindahnya ibu kota negara ke Nusantara Kalimantan Timur membawa kekhawatiran tersendiri bagi sektor perhotelan di Jakarta. Pasalnya, salah satu penopang bisnis perhotelan di Jakarta yakni berasal dari agenda MICE (meetings, incentives, conventions and exhibition) yang kerap dilaksanakan oleh pemerintah pusat.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memastikan perpindahan ibu kota dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur tidak akan berpengaruh terhadap situasi hotel-hotel di DKI Jakarta. DKI Jakarta akan tetap menjadi pusat ekonomi Indonesia sehingga pindahnya ibu kota tidak akan berdampak secara substansial dan fundamental kepada hotel-hotel yang ada.
“Dengan perpindahan ibu kota ke Kalimantan ini tidak akan berpengaruh secara substansial dan fundamental dari in the long term kepada situasi hotel-hotel di DKI [Jakarta] karena pusat ekonomi ini tetap di DKI,” ujarnya dikutip Kamis (26/1/2023).
Sandiaga merujuk kondisi di Amerika Serikat, di mana okupansi hotel di New York tetap tinggi meski ibu kotanya berada di Washington, D.C. Lalu di Australia, okupansi hotel dan aktivitas ekonominya tetap meningkat di ibu kota sebelumnya, meski sudah berpindah ibu kota. Pengalaman dari negara-negara lain itulah yang membuat Sandiaga cukup yakin investasi di hotel dan hospitality di DKI Jakarta akan semakin baik.