Bisnis, JAKARTA — Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Dudung Abdurachman menyatakan siap mendukung program pemerintah terkait Papua. Dia akan menyiapkan personel untuk melaksanakan tugas operasi. Menurut Dudung, KSAD menitikberatkan tugas dalam pembinaan, sementara operasional berada dalam arahan Panglima TNI.
“Kami sudah mendapat arahan dari Pak Menko, kami akan mendukung program pemerintah yang sudah dicanangkan oleh Presiden," ujar Dudung usai bertemu Menko Polhukam Mahfud MD.
Menurut KSAD di Papua dilakukan pendekatan kemanusiaan, yaitu dengan melakukan operasi teritorial yang di dalamnya termasuk pembinaan-pembinaan kepada masyarakat.
"Kami jajaran Angkatan Darat mendukung penuh dan akan menyiapkan jajaran kami dalam rangka program tersebut,” paparnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menegaskan pemerintah terus melakukan dialog dan mengatasi berbagai permasalahan yang ada di Papua melalui pendekatan kesejahteraan.
Hal tersebut dilakukan sesuai amanat Inpres No.9/2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat dan undang undang No. 2 tahun 2021 tentang Otonomi Khusus Papua.
“Pendekatan yang akan dipergunakan itu adalah pendekatan kesejahteraan, di mana sumber daya yang dimiliki oleh pemerintah baik itu aparat, personel, maupun keuangan, akan difokuskan dalam upaya membangun kesejahteraan dalam suatu kerja yang kolaboratif, komprehensif, sesuai dengan Inpres,” kata Mahfud usai menerima Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jendral TNI Dudung Abdurachman dan petinggi TNI lainnya di Kantor Kemenko Polhukam, dikutip dari keterangan resmi, Selasa (7/12/2021).
Selain melakukan pendekatan kesejahteraan, Menko Polhukam menjelaskan pemerintah terus mengutamakan dialog dalam rangka membangun Papua. Salah satunya dengan mengundang kepala adat, akademisi, pimpinan keagamaan, hingga organisasi kepemudaan.
Mantan Menteri Pertahanan era Presiden Gus Dur ini menambahkan, saat ini aparat telah mengidentifikasi wilayah yang belum kondusif di Papua, yang masih ditemukan Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB.
“Kita sudah mapping daerah yang agak panas. Yang agak panas kan daerah tertentu saja dan orangnya itu itu saja, jangan terlalu banyak buang energi ke situ, oleh sebab itu kita membina Papua sebagai saudara kita. Papua itu saudara kita, bukan KKB. Papua itu saudara kita sama dengan Jawa, Sumatra, Bugis, Aceh. Papua kita perlakukan sama sebagai bagian dari NKRI,” ungkapnya.
Prajurit TNI Gugur Ditembak KKB
Sementara itu, penyerangan terhadap aparat masih terjadi di Papua. Serda Putra Rahaldi, yang bertugas di Suru-suru, Papua, gugur setelah diserang anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) pada Jumat 3 Desember 2021.
Dari keterangan yang dihimpun Antara, insiden tersebut terjadi sekitar pukul 13.45 WIT. Kejadian berawal saat korban bersama dengan rekannya Praka Suheri sedang berusaha mengambil air yang jaraknya sekitar 15 meter dari pos.
"Saat itulah mereka ditembak hingga menewaskan Serda Putra Rahaldi, " katan Komandan Resor Militer 172/PWY Brigadir Jenderal TNI Izak Pangemanan, Sabtu 4 Desember 2021.
Para pelaku langsung kabur setelah melakukan penyerangan. Kedua korban berhasil dievakuasi ke Timika, Papua. Proses evakuasi dilakukan menggunakan helikopter Caracal milik TNI AU. Praka Suheri menjalani perawatan medis di RSUD Timika, sedangkan jenazah Serda Rahaldi akan langsung diterbangkan ke kampung halamannya di Aceh melalui Jakarta. (Edi Suwiknyo, Setyo Puji Santoso)