Bisnis, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) tengah bersiap untuk melaksanakan redenominasi rupiah, yang wacananya yang sudah digaungkan sejak 2010. Namun, Langkah ini dinilai ekonom belum tepat dilakukan tahun ini karena pasar global masih diliputi ketidakpastian.
Seperti banyaknya wacana di Indonesia, ide mengurangi tiga angka nol dari Rp1.000 menjadi Rp1 ini masih mengalami berbagai kendala, termasuk implementasinya nanti yang mungkin dimanfaatkan segelintir pihak.
Ekonom Mirae Asset Sekuritas Rully Wisnubroto mengatakan redenominasi rupiah adalah langkah yang cukup positif, meski secara riil tidak akan berdampak kepada nilai tukar.
"Sebetulnya hal ini lebih merupakan langkah simbolik saja, untuk meningkatkan kepercayaan, terutama masyarakat Indonesia bahwa nilai tukar rupiah tidak dinilai sangat lemah," katanya kepada Bisnis, Senin (26/6/2023).