Bisnis, JAKARTA — Penantian panjang terhadap kehadiran BUMN baru yang listing di pasar modal tampaknya bakal segera berakhir dengan rencana initial public offering (IPO) dari PT ASDP Indonesia Ferry (Persero). Namun, seberapa besar daya tarik perusahaan ini bagi investor publik nantinya?
IPO BUMN di industri jasa penyeberangan ini ditargetkan bakal rampung tahun ini, meski belum dipastikan tanggalnya. Jika terealisasi, puasa panjang IPO BUMN akan berakhir dengan aksi korporasi ini. Hal ini pun sejalan dengan strategi Kementerian BUMN yang ingin mendorong BUMN go public.
Baru-baru ini, ada dua keluarga BUMN yang go public, tetapi statusnya adalah anak usaha BUMN, bukan BUMN. Kedua emiten itu adalah PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel dan PT Adhi Commuter Properti Tbk. (ADCP).
Keduanya baru hadir setelah terakhir kali anak BUMN listing pada 26 Desember 2018, yakni PT Phapros Tbk. (PEHA), anak usaha dari PT Kimia Farma Tbk. (KAEF). Kala itu, KAEF masih berstatus BUMN, tetapi kini sudah berubah menjadi anggota holding BUMN farmasi di bawah PT Bio Farma (Persero) Tbk.