Bisnis, JAKARTA — Kehadiran Bursa Karbon Indonesia atau IDXCarbon di Tanah Air sejak Selasa (26/9/2023) sejatinya dapat menjadi batu loncatan bagi Indonesia untuk mewujudkan ambisi sebagai poros perdagangan karbon dunia.
Kendati pada hari kedua dan ketiga, Kamis dan Jumat (28 dan 29/9/2023) transaksi Bursa Karbon berdasarkan catatan Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai penyelenggara IDXCarbon, masih Rp0 alias tidak ada transaksi, bukan berarti bursa jual-beli carbon credit ini tidak menarik bagi investor.
Buktinya, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN menyatakan komitmennya untuk segera melantai di IDXCarbon. Dalam perhitungan awal, PLN bakal menjadi trader terbesar di bursa dengan pencatatan karbon hampir 1 juta ton CO2.
Terlebih, perusahaan setrum pelat merah itu telah mendapatkan sertifikat penurunan emisi (SPE) pertama di Indonesia melalui mekanisme non konversi dengan mekanisme internasional. “Kami akan segera melantai di bursa karbon dengan penurunan emisi terbesar,” kata Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam keterangannya, Jumat (29/9/2023).