Free

Banjir Malaysia Diduga Timbulkan Kerugian Hingga Rp68,4 Triliun

Kerugian total rumah tangga akibat banjir di Malaysia disebutkan bisa melebihi RM1 miliar. Secara keseluruhan kerugian akibat banjir sedikitnya bisa mencapai RM20 miliar atau sekitar Rp68,4 triliun.

Saeno

3 Jan 2022 - 17.33
A-
A+
Banjir Malaysia Diduga Timbulkan Kerugian Hingga Rp68,4 Triliun

Ilustrasi -Kondisi banjir di sebuah kawasan perdagangan di Kuala Lumpur, Malaysia./Antara-Agus Setiawan

Bisnis, KUALA LUMPUR - Banjir yang melanda Malaysia diperkirakan menimbulkan kerugian sedikitnya RM20 miliar atau sekitar Rp68,4 triliun. Kerugian total rumah tangga saja bisa melebihi RM1 miliar.

Banjir bandang di Lembah Klang (Selangor, Kuala Lumpur dan sekitarnya) memiliki implikasi lebih besar terhadap ekonomi dan produk domestik bruto (PDB) Malaysia.

Aktivis perubahan iklim Shaqib Shahril menyebutkan angka kerugian didasarkan pada perkiraan yang ada.

"Jumlah ini didasarkan pada perkiraan kerusakan rumah tangga, properti pribadi dan kerusakan yang diderita oleh bisnis dan industri termasuk hancurnya toko, gudang, dan pabrik," ujar Shaqib Shahril di Kuala Lumpur, Senin (3/1/2022), seperti dikutip Antara.

Prediksi Shaqib didasarkan pada penelitian independen tentang proyeksi keuangan terkait banjir yang dilakukan pada Desember.

Data resmi Departemen Kesejahteraan Rakyat menunjukkan 19.711 keluarga telah dievakuasi akibat bencana itu hingga 21 Desember 2021 pukul 15.30 waktu setempat.

“Berdasarkan ini, kerugian diperkirakan RM985 juta, hampir mencapai angka RM1 miliar, bahkan bisa lebih tinggi karena jumlah sebenarnya keluarga yang terkena dampak tidak diketahui," katanya.

Shaqib masih menunggu data yang lebih lengkap untuk memperkirakan implikasi keuangan yang sebenarnya dari bencana banjir itu karena musim hujan belum mencapai puncaknya.

Sementara itu, analis ekonomi dari Universiti Kuala Lumpur (UniKL) Business School, Prof Madya Dr Aimi Zulhazmi Abdul Rashid, mengatakan bencana banjir yang melanda Lembah Klang berdampak pada pemulihan ekonomi Malaysia karena Kuala Lumpur dan Selangor adalah penyumbang PDB terbesar.

Selangor dan Kuala Lumpur selama ini menyumbang lebih dari 40 persen PDB Malaysia.


Situasi banjir di salah satu wilayah di Malaysia seperti diunggah laman bernama.com, Senin (3/1/2021)


Dia mengatakan pemerintah Malaysia perlu cepat bertindak mengatasi krisis ini supaya tidak mengganggu proses pemulihan ekonomi dan membuat krisis baru.

Kementerian Keuangan dalam laporannya pada November lalu mengatakan PDB Malaysia meningkat 3,0 persen dalam sembilan bulan pertama tahun 2021 dibandingkan dengan kontraksi 6,4 persen pada periode yang sama 2020.

Menteri Besar Selangor Amirudin Shari mengatakan pemerintah Selangor telah menyerahkan bantuan senilai RM1,000 kepada setiap korban banjir sejak 28 Desember 2021.

Hingga saat ini, 2.531 orang di sembilan daerah --Petaling, Klang, Hulu Langat, Kuala Langat, Kuala Selangor, Sepang, Gombak, Sabak Bernam dan Hulu Selangor-- telah mendapatkan bantuan ini.

"Pemerintah juga menyediakan bantuan dapur, gas dan lain-lain untuk mengurangi beban yang dihadapi korban banjir," katanya.

Pemerintah Selangor juga menghapus tagihan air selama sebulan, cicilan pinjaman perniagaan Yayasan Hijrah Selangor (Hijrah) dan menggerakkan hampir semua aset yang terdiri dari 1.672 kendaraan dan 14.511 orang bagi membantu bencana banjir ini.

Sementara itu, pada Minggu (2/1/2022) Departemen Meteorologi Malaysia (MET Malaysia), memperingatkan hujan terus menerus dan angin monsun atau angin lintas-benua dan lautan pada sejumlah negara bagian akan berlangsung hingga Selasa (4/1).

Data serupa juga disampaikan melalui analisa European Centre for Medium Range Weather Forecasts (ECMWF) dan Global Forecast System (GFS).

Pernyataan MET Malaysia menyebutkan pada saat yang sama pembentukan awan hujan aktif di Laut China Selatan dan Laut Sulu berpotensi menyebabkan hujan terus menerus di Sabah bagian utara, Pantai Timur, dan Pantai Barat Semenanjung.

Sementara itu, Sabah bagian barat dan Sarawak diperkirakan akan mengalami badai petir lebih sering pada sore hingga malam hari.

Peringatan Hujan Deras Berkelanjutan (Tingkat Bahaya) telah diperbarui untuk Johor barat hingga 2 Januari 2022, sedangkan Peringatan Hujan Deras Berkelanjutan (Tingkat Parah dan Siaga) di Perak, Selangor, Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur dan Putrajaya, Negeri Sembilan, Melaka, Kelantan, Terengganu, Pahang, Johor timur, dan Sabah hingga 4 Januari 2022.

"Peringatan Angin Kuat dan Laut Kasar (Kategori Pertama, Kedua dan Ketiga) juga telah dikeluarkan untuk perairan Pantai Timur Semenanjung termasuk Johor timur, Sarawak dan Sabah hingga 4 Januari 2022," katanya. 

Semua instansi di Negara Bagian Kedah menyiapkan diri menghadapi kemungkinan terjadinya banjir di negeri tersebut berdasarkan ramalan Meteorologi Malaysia.

Menteri Besar Kedah, Muhammad Sanusi Md Nor mengatakan pihaknya sedang berusaha menambah 10 perahu penyelamat yang akan diurus oleh Pasukan Polisi Diraja Malaysia (PDRM).

“Sejauh ini PDRM sudah memiliki 26 buah boat penyelamat dan ini tidak termasuk yang dimiliki Jabatan Laut, Angkatan Pertahanan Awam (APM) Jabatan Bomba dan Penyelamat Malaysia (JBPM)," katanya.

Jumlah Korban Banjir

Bernama.com 3 Januari 2021 memberitakan sejumlah warga dievakuasi karena kondisi banjir yang semakin parah  di Pahang, Johor, Melaka, dan Sabah. Sementara itu, gelombang ketiga banjir yang terjadi di Terengganu sudah sepenuhnya reda, sedangkan jumlah korban di Negeri Sembilan tidak bertambah. 

Di Pahang, sekretariat komite penanganan bencana menyebutkan jumlah korban banjir yang berada di 54 pusat penanganan sempat mencapai 2.252 orang, di atas jumlah 2.188 orang yang ditamping di 51 pusat penanganan pada Senin pagi.

Di Johor, jumlah pengungsi meningkat menjadi 4.062 orang, naik dari data pagi sebanyak 3.841 orang.  

Jumlah korban banjir di Sabah juga meningkat menjadi 3.398 orang yang berasal dari 1.236 keluarga. Sebelumnya, data pada pagi hari menunjukkan jumlah korban sebanyak 2.435 orang dari 874 keluarga.

Peningkatan jumlah korban juga meningkat di Melaka menjadi 2.555 orang dari 657 keluarga. Sebelumnya data pukul 8 pagi mencatat jumlah korban 2.537 orang dari 656 keluarga.

Di Negeri Sembilan, berdasar data pukul 12.50 jumlah pengungsi di penampungan sementara tidak berubah sebanyak 2.040 orang dari 558 keluarga.

Begitu juga di Selangor, jumlah korban banjir yang dievakuasi tidak berubah sebanyak 40 orang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Saeno

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.