Bank Sentral UEA dan RI Sepakat Perangi Pencucian Uang

UEA, yang memiliki undang-undang ketat untuk menangani pencucian uang dan pendanaan terorisme, telah mengeluarkan beberapa peraturan dan mengadopsi berbagai langkah untuk memerangi kejahatan keuangan.

Zufrizal

8 Nov 2021 - 18.08
A-
A+
Bank Sentral UEA dan RI Sepakat Perangi Pencucian Uang

Gedung bank sentral Uni Emirat Arab.-Ryan Carter/The National

Bisnis, JAKARTA Bank Sentral UEA dan Bank Indonesia telah menandatangani perjanjian untuk meningkatkan kerja sama timbal balik dalam pembayaran digital dan lintas batas serta anti-pencucian uang.

Kedua regulator akan bekerja sama untuk mendorong inovasi dalam pembayaran dan layanan keuangan untuk memungkinkan transaksi yang lebih efisien dan aman dalam sistem pembayaran lintas batas seperti pembayaran ritel, kata Bank Sentral UEA pada Senin (8/11/2021).

Mereka juga akan bekerja sama untuk merumuskan kerangka kerja untuk memerangi pencucian uang dan pendanaan terorisme.

“Penandatanganan MoU [memorandum of understanding] ini dengan mitra bank sentral kami di Indonesia mencerminkan strategi bank sentral UEA dalam mengembangkan sistem pembayaran yang paling efisien dan bekerja dengan mitra untuk menegakkan peraturan global untuk meningkatkan kepercayaan di pasar keuangan UEA,” kata Gubernur Bank Sentral Khaled Balama seperti dikutip melalui www.thenationalnews.com.

“Ini juga menunjukkan tujuan yang jelas untuk menyatukan pikiran yang sama untuk menemukan solusi keuangan baru dan untuk memperkuat upaya bersama melawan aktivitas keuangan terlarang.”

UEA, yang memiliki undang-undang ketat untuk menangani pencucian uang dan pendanaan terorisme, telah mengeluarkan beberapa peraturan dan mengadopsi berbagai langkah untuk memerangi kejahatan keuangan.

Pada November tahun lalu, Kementerian Ekonomi membentuk departemen anti-pencucian uang baru untuk memastikan semua bisnis dan profesional non-keuangan mematuhi undang-undang setempat.

Pada Agustus, Dubai membentuk pengadilan khusus yang berfokus pada pemberantasan pencucian uang dan kejahatan keuangan lainnya untuk memperkuat integritas sistem keuangannya.

Bank Sentral UEA mengeluarkan pedoman baru pada Oktober untuk membantu lembaga keuangan berlisensi–yang memberikan pinjaman kepada bisnis padat modal di sektor-sektor seperti ritel, perdagangan, perjalanan dan transportasi – untuk memerangi pencucian uang dan pendanaan terorisme.

Perjanjian tersebut akan meningkatkan kerja sama di bidang sistem pembayaran dan inovasi keuangan digital, termasuk keuangan konvensional dan Islam, kata Bank Sentral UEA.

Ini juga akan mendukung inisiatif bersama untuk memeriksa sistem pembayaran lintas batas dan mendorong pengembangan perusahaan dan struktur tekfin di kedua negara.

Bank Sentral UEA dan Bank Indonesia juga akan bertukar informasi yang relevan "tentang isu-isu yang menjadi perhatian atau kepentingan bersama berdasarkan MoU, berdasarkan hukum dan peraturan yang berlaku di setiap yurisdiksi dan pertimbangan lain yang mungkin relevan".

Kesepakatan tersebut menunjukkan dukungan Bank Indonesia terhadap upaya pemerintah sebagai anggota Satgas Tindak Pidana Pencucian Uang dan komitmennya dalam memerangi pencucian uang dan pendanaan terorisme, kata Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Zufrizal
Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.